Bandung - Kaprodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Bandung Iman Harjono SE MAk menekankan pentingnya mengelola rezeki secara bijak dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
"Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa rezeki telah ditentukan oleh Allah SWT. Namun, kita juga diberi akal dan pikiran untuk mengelolanya dengan baik agar membawa berkah," ujar Iman seperti dikutip dari Tausiah Ramadan di kanal YouTube UM Bandung pada Selasa (18/03/2025).
Menurut Iman, prinsip akuntansi dapat membantu seseorang dalam mengatur, mengelola, dan menilai rezeki agar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Prinsip pertama adalah pencatatan yang jelas, di mana setiap rezeki yang diterima, baik berupa uang, kesehatan, waktu, maupun kesempatan, harus disyukuri sebagai bentuk pencatatan dalam hati.
"Mensyukuri setiap nikmat, sekecil apa pun, adalah bentuk pencatatan dalam hati yang akan mendatangkan tambahan rezeki," jelasnya, mengutip Surah Ibrahim ayat 7 yang menegaskan bahwa bersyukur akan membawa tambahan nikmat dari Allah.
Prinsip kedua adalah keseimbangan, terinspirasi dari konsep neraca dalam laporan keuangan yang menunjukkan keseimbangan antara aset dan kewajiban. Dalam konteks pengelolaan rezeki, pendapatan harus seimbang dengan pengeluaran, termasuk dalam hal zakat, sedekah, dan kebutuhan hidup lainnya. "Jangan sampai kita hanya fokus mengejar rezeki, tetapi melupakan kewajiban kepada Allah dan sesama," tegas Iman.
Efisiensi dalam pengelolaan menjadi prinsip ketiga yang disampaikan Iman. Ia menjelaskan bahwa akuntansi mengajarkan penggunaan sumber daya secara optimal karena sumber daya manusia dan alam terbatas, sedangkan keinginan manusia cenderung tidak terbatas.
"Bijaklah dalam menggunakan rezeki yang Allah berikan, misalnya untuk kebutuhan keluarga, investasi, dan hal-hal yang bermanfaat di masa depan," paparnya kepada para peserta tausiah.
Prinsip keempat yang tidak kalah penting adalah kejujuran dan transparansi. Sebagaimana laporan keuangan harus dibuat dengan jujur, dalam kehidupan seorang muslim juga harus bersikap jujur dalam memperoleh dan menggunakan rezeki.
"Jangan sampai kita menggunakan harta yang tidak halal atau menipu diri sendiri," tegas Iman seraya mengutip Surah Al-Ahzab ayat 70 yang menekankan pentingnya berkata benar dan bertakwa kepada Allah.
Sebagai penutup tausiah, Iman mengingatkan pentingnya memiliki niat yang baik dalam mencari rezeki dan berharap umat Islam dapat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan rezeki yang baik.