Bandung - Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar acara Askallos bertajuk "Good Education, Good Mental Health" pada Sabtu (25/01/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan UM Bandung dan menjadi bagian dari tindak lanjut Masa Pengenalan Psikologi (MAPSI) dalam program Pembentukan Karakter Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung (PEKAPSIUM).
Acara ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa baru program studi Psikologi UM Bandung. Melalui Askallos, HIMAPSI ingin memberikan pemahaman lebih dalam mengenai hubungan erat antara pendidikan yang berkualitas dan kesehatan mental yang baik.
Ketua pelaksana Abdullah Azzam Asshiddiqy menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah diskusi seputar isu-isu pendidikan dan kesehatan mental. "Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk memperkuat pemahaman bahwa pendidikan yang baik harus sejalan dengan kesehatan mental yang terjaga," ujarnya.
Menurut Azzam, menjaga kesejahteraan mental, khususnya bagi mahasiswa, sangat penting di tengah tuntutan akademik yang semakin kompleks. Ia berharap materi yang didapat oleh peserta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Semoga kegiatan ini memperkaya wawasan akademis dan menguatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam setiap aspek kehidupan," tambahnya.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandung Iis Suryanti, serta Ketua Prodi Psikologi UM Bandung Riyanda Utari. Para narasumber memberikan pemaparan mengenai peran pendidikan dalam membentuk kesehatan mental yang baik.
Ledia Hanifa Amaliah menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi membentuk ketangguhan mental individu. "Pendidikan harus menjadi alat untuk membangun karakter yang kuat, bukan sekadar mengejar nilai," katanya.
Sementara itu, Iis Suryanti menyoroti pentingnya lingkungan belajar yang positif dan suportif dalam mendukung perkembangan intelektual serta emosional siswa.Â
Sedangkan Riyanda Utari menekankan keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan mental sebagai kunci meningkatkan produktivitas serta kualitas hidup individu. "Kesehatan mental yang terjaga menjadi fondasi kuat bagi proses belajar yang efektif," tutupnya.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI