Bandung - Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten M Samsuri menyampaikan rasa bangganya saat menghadiri wisuda ketujuh Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Minggu (29/12/2024). Kehadirannya merupakan bentuk apresiasi atas kemajuan UM Bandung dalam tata kelola serta kontribusinya pada dunia pendidikan.
Dalam pidatonya, Samsuri secara khusus memuji peningkatan tata kelola UM Bandung yang dinilainya semakin baik. "UM Bandung dalam segi tata kelola perlu saya apresiasi secara khusus. Jika sebelumnya ada hal-hal yang perlu diperbaiki, tetapi kali ini sudah sangat baik. Hal terpenting bagi kami di LLDIKTI adalah memastikan semua lulusan UM Bandung telah mendapatkan nomor ijazah nasional agar berguna saat digunakan," ujarnya, yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Samsuri juga memberikan ucapan selamat kepada para lulusan yang telah resmi dilantik sebagai sarjana. Ia mengingatkan bahwa setelah menamatkan pendidikan formal di kampus, mereka akan memasuki kampus kehidupan yang sesungguhnya, yaitu dunia nyata yang menuntut kontribusi konkret dari para lulusan untuk masyarakat.
Menurut Samsuri, kontribusi seorang sarjana di masyarakat bergantung pada dua hal utama: evidence atau peristiwa yang dihadapi dan response atau cara seseorang merespons peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa meskipun setiap orang akan menghadapi tantangan yang sama, hasil akhirnya akan sangat bergantung pada bagaimana cara mereka menyikapi dan meresponsnya.
"Saya yakin Anda sekalian memiliki kompetensi yang hebat. Namun, ketika masuk ke kampus kehidupan yang nyata, hal yang paling dibutuhkan adalah karakter," tegas Samsuri. Ia menekankan pentingnya integritas dan kejujuran sebagai bagian dari karakter unggul yang harus dimiliki oleh setiap lulusan.
Samsuri menambahkan, mengutip seorang penulis terkenal, bahwa kekayaan, kecerdasan, atau jabatan mungkin bisa membuat seseorang dicemburui, dikagumi, atau bahkan ditakuti. Namun, hanya karakter yang membuat seseorang dipercaya oleh masyarakat. Karakter inilah, lanjutnya, yang akan menjadi penentu kesuksesan di masa depan.
Untuk membangun karakter unggul, Samsuri mengingatkan bahwa karakter tidak terbentuk begitu saja, tetapi melalui kebiasaan yang dilakukan secara konsisten dan berulang-ulang. "Misalnya, Anda bangun pagi lalu salat Subuh berjamaah setiap hari hingga menjadi kebiasaan. Itu akan menjadi karakter baik. Sebaliknya, jika Anda terus-menerus bermain game tanpa henti, itu juga akan menjadi karakter, tetapi bukan yang baik," jelasnya.
Di akhir pidatonya, Samsuri mengajak para lulusan UM Bandung untuk mulai membangun karakter yang hebat melalui kebiasaan positif. "Marilah kita membentuk karakter unggul yang akan menjadi bekal Anda untuk sukses di kampus kehidupan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," tutupnya penuh harapan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H