Bandung - Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mencatat sejarah baru dengan meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi (KI) Jawa Barat. Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam acara khusus di Gedung Merdeka, Kota Bandung, pada Kamis, 14 November 2024, mengukir momen bersejarah bagi perguruan tinggi yang didirikan pada tahun 2016.
Prestasi tersebut bukan sekadar penghargaan biasa, melainkan pengakuan resmi atas komitmen UM Bandung dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang transparan, akuntabel, dan sesuai dengan regulasi pemerintah tentang keterbukaan informasi publik. Ini merupakan kali pertama kampus tersebut menerima apresiasi sejenis, menandakan langkah signifikan dalam pengembangan sistem keterbukaan informasi.
Secara terpisah, Abdul Rohim, Kepala Bagian Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru, mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian ini. "Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan atas komitmen kami dalam keterbukaan informasi," katanya dalam pernyataan resmi di kampus UM Bandung pada Sabtu (30/11/2024).
Menurutnya, penghargaan tersebut tidak sekadar penghargaan, tetapi menjadi alat strategis untuk memperluas promosi UM Bandung ke berbagai kalangan masyarakat. Rohim berharap kampusnya semakin dikenal sebagai perguruan tinggi yang unggul secara akademik dan konsisten dalam keterbukaan informasi.
Lebih lanjut, Rohim menekankan bahwa pengakuan dari Komisi Informasi Jawa Barat membuka peluang baru untuk membangun kolaborasi lebih luas dengan berbagai institusi. "Hal ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk menjalin kerja sama yang berkemajuan," tambahnya dengan penuh optimisme.
Komitmen UM Bandung untuk memanfaatkan penghargaan ini sebagai momentum memperkuat hubungan dengan masyarakat dan lembaga lainnya pun terus digaungkan. Langkah strategis ini diharapkan dapat mendorong perkembangan kampus dan memperluas pengaruh positifnya di tingkat nasional.
Dengan meraihnya Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, UM Bandung membuktikan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban, melainkan nilai strategis yang dapat mendorong kemajuan kampus dalam berbagai aspek. "Hal ini sekaligus menjadi inspirasi kami dalam membangun budaya keterbukaan yang berkelanjutan," pungkas Rohim, mengakhiri pernyataannya dengan penuh harapan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI