Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Penulis - Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Organisasi Filantropi Makin Akurat dengan Analisis Big Data

13 November 2024   13:10 Diperbarui: 13 November 2024   13:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi UM Bandung.

Bandung - Big data dinilai menjadi kunci penting dalam meningkatkan efektivitas program filantropi di era digital. Hal tersebut disampaikan Kaprodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Bandung Ririn Suharsih dalam program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Datasphere global ini dapat menjadi sumber informasi yang sangat berharga bagi organisasi filantropi untuk merancang program yang lebih relevan dan efektif," ujar Ririn.

Menurutnya, perkembangan data digital terus membentuk "datasphere global" yang diprediksi mencapai 163 zettabyte pada 2025. Data tersebut mencakup berbagai sumber, mulai dari perangkat pribadi hingga transaksi dan media sosial.

Ririn menjelaskan, pemanfaatan big data memungkinkan organisasi filantropi mendapatkan informasi mendalam tentang perilaku dan kebutuhan masyarakat. Dengan insight tersebut, organisasi dapat merancang program yang lebih sesuai serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana.

Dalam implementasinya, organisasi filantropi perlu mengidentifikasi sumber data relevan seperti data internal, media sosial, survei, dan database publik. "Proses pengumpulan yang teliti merupakan landasan penting bagi analisis yang akurat," tambahnya.

Setelah data terkumpul, analisis menggunakan metode machine learning seperti klastering K-Means dapat membantu mengidentifikasi kelompok penerima manfaat sesuai kebutuhan spesifik. Hal ini memungkinkan penyaluran bantuan menjadi lebih tepat sasaran.

Big data juga bermanfaat untuk memahami pola donasi. Dengan mengelompokkan donatur berdasarkan karakteristik tertentu, organisasi dapat mengembangkan strategi komunikasi dan pendekatan yang lebih personal untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas.

"Organisasi yang mampu beradaptasi dengan teknologi data akan memiliki keunggulan dalam menciptakan dampak sosial yang lebih besar," tandas Ririn menutup paparannya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun