Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Penulis - Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Nilai Dasar Suksesnya Organisasi dan Kepemimpinan

12 November 2024   14:36 Diperbarui: 12 November 2024   14:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung - Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi menekankan pentingnya tiga nilai dasar yang harus dijadikan pegangan dan diterapkan oleh seluruh pengurus organisasi dalam menjalankan kepemimpinan. Ketiga nilai tersebut adalah integritas, empati, serta inovasi dan solusi, yang menurutnya merupakan pondasi kokoh bagi keberhasilan suatu kepemimpinan. 

Hal tersebut disampaikan Hendar dalam sambutannya pada pelantikan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Korkom IMM UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, pada Selasa (12/11/2024).

Hendar menegaskan bahwa integritas adalah nilai pertama yang harus dijaga, terutama di kalangan sivitas akademika UM Bandung. Ia menjelaskan bahwa integritas mencakup kejujuran, amanah, dan tanggung jawab, yang menjadi fondasi dasar kepemimpinan.

"Mengapa integritas sangat penting? Karena ia adalah nilai pertama yang menjadi penentu keberhasilan sebuah kepemimpinan. Jika integritasnya rendah, kualitas kepemimpinannya pun akan merosot," tegas Hendar.

Dalam konteks kepemimpinan mahasiswa, Hendar menekankan bahwa integritas harus menjadi pemahaman bersama, terutama bagi para pengurus BEM. Ia mengingatkan bahwa konsistensi antara perkataan dan perbuatan adalah hal mendasar dalam menjaga kepercayaan. "Di tengah kondisi saat ini, kita sering melihat ketidaksesuaian antara kata dan tindakan di berbagai bidang," katanya. 

Sebagai contoh, ia menyebut adanya oknum di berbagai profesi yang justru merusak nilai-nilai yang seharusnya mereka junjung. Misalnya, oknum dokter yang merusak tatanan kesehatan, penegak hukum yang melemahkan keadilan, serta penjaga demokrasi yang merugikan nilai demokrasi itu sendiri. "Integritas adalah akar dari semua ini. Nilai ini harus dijaga dengan teguh," ujarnya.

Nilai kedua yang ditekankan oleh Hendar adalah empati dan kepedulian. Ia menyebut empati sebagai kunci utama dalam melayani dan memahami berbagai aspirasi mahasiswa. Sebagai pengurus BEM, mahasiswa diharapkan mampu menjembatani berbagai persoalan yang dihadapi mahasiswa lainnya.

"Empati harus menjadi dasar dalam mendengarkan dan menyerap aspirasi rekan-rekan mahasiswa, sehingga tercipta lingkungan yang responsif terhadap kebutuhan mereka," ujar Hendar. Ia juga berharap BEM dapat menjadi penghubung antara pihak kampus dan mahasiswa, menyampaikan informasi serta menangani persoalan akademik di kampus.

Nilai ketiga yang disampaikan oleh Hendar adalah inovasi dan solusi. Ia mendorong BEM UM Bandung untuk selalu memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, baik di kampus, masyarakat, maupun dalam isu-isu kebangsaan. 

"Tidak perlu larut dalam permasalahan, tetapi hadirkan solusi. BEM harus berperan aktif dalam memberikan sumbangsih terhadap tantangan kampus maupun persoalan sosial," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun