Bandung - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menggelar rangkaian kegiatan berupa Musyawarah Nasional (Munas) kedua, grand final olimpiade PAI, dan seminar nasional. Acara yang berlangsung pada 9-10 November 2024 ini diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung.
Ketua Umum DPP AGPAII Endang Zenal menjelaskan bahwa organisasinya yang berdiri sejak 2007 telah berperan aktif membantu Kementerian Agama dalam menyalurkan informasi ke tingkat bawah. Ia memaparkan bahwa saat ini terdapat sekitar 248 ribu guru agama Islam di Indonesia yang terbagi dalam tiga kategori: PNS, P3K, dan honorer, baik di sekolah negeri maupun swasta. Namun, belum setengah dari jumlah tersebut yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menekankan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan fondasi fundamental dalam sistem pendidikan nasional. Menurutnya, metode pengajaran PAI perlu lebih kreatif dan mampu menghadirkan Islam secara nyata, bukan sekadar penjelasan teoretis.
Sementara itu, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto menggarisbawahi pentingnya revitalisasi PAI sebagai langkah strategis menuju Indonesia emas 2045. Ia mendorong para guru PAI untuk mengembangkan kreativitas dalam pengajaran agar tetap relevan dengan karakteristik siswa generasi saat ini.
Ketua Pelaksana AGPAII Syaekudin menjelaskan bahwa grand final olimpiade PAI kali ini merupakan yang ketiga dan diikuti oleh 84 peserta, terdiri dari 26 siswa SD, 26 siswa SMP, dan 32 siswa SMA/SMK. Olimpiade ini mengusung dua sesi perlombaan: tes CBT dan performa terkait moderasi beragama. Khusus untuk tingkat SD, peserta diminta berkisah tentang moderasi beragama, sedangkan tingkat SMP menulis esai, dan tingkat SMA/SMK membuat presentasi.
Selain Atip Latipulhayat, seminar nasional juga menghadirkan narasumber dari Komite III DPD RI, Destita Khairilisani, dan perwakilan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi pendidikan agama dalam kurikulum nasional serta meningkatkan kualitas pengajaran PAI di Indonesia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H