Bandung - Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Hendar Riyadi MAg menyampaikan pentingnya kearifan dalam menjalankan agama dalam pembukaan seminar "Living Al-Quran: Kajian Tafsir Al-Quran dan Problematika Dakwah Islamiyah di Barat" di kampus UM Bandung, Jumat (25/10/2024).
Dalam paparannya, seraya mengutip pernyataan Syekh Nuruddin Muhammad Hasan Itr, agama ibarat kendaraan yang hanya dapat dijalankan dengan baik oleh mereka yang memiliki pemahaman dan kebijaksanaan. Tanpa itu, kata Hendar, perjalanan beragama bisa saja terganggu dan bahkan membahayakan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Hendar mengungkapkan keprihatinannya bahwa saat ini banyak orang menjalankan agama tanpa pemahaman mendalam, yang membuat tindakan mereka menjadi tidak terkendali, bahkan sering kali terkesan arogan. Ia menggambarkan fenomena ini dengan istilah "senggol sana-senggol sini," yang menurutnya dapat mengganggu ketenangan orang lain. Sikap seperti ini, tambahnya, menimbulkan tantangan tersendiri dalam dakwah dan penerapan nilai agama di masyarakat.
Sebagai ilustrasi, Hendar mengutip kisah pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan, yang mengajarkan agama dengan memainkan biola, seperti yang digambarkan dalam film "Sang Pencerah." Ia menyebut bahwa ketika dimainkan oleh seseorang yang ahli, biola menghasilkan nada indah yang menenangkan. Namun, sebaliknya, jika dimainkan oleh orang yang kurang paham, suaranya akan mengganggu. Begitu pula agama, kata Hendar, hanya dengan pemahaman dan kebijaksanaan agama bisa menjadi sumber kedamaian.
Selain itu, Hendar juga menekankan pentingnya kajian keagamaan di kalangan akademisi dan mahasiswa. Di UM Bandung, kajian dan riset keagamaan menjadi keharusan. Hal itu karena universitas memiliki peran dalam mendorong mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman baru melalui penelitian dan kajian mendalam yang relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini diyakini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas.
"Tentu kami mengapresiasi forum kajian seperti ini yang dihadiri oleh para akademisi dan mahasiswa karena menghadirkan narasumber yang kredibel dalam ilmu keislaman. Kegiatan ini mencerminkan upaya nyata UM Bandung dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi aspek penting dalam pendidikan tinggi," tandas Hendar.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H