Bandung - PKM Center Divisi Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Universitas Muhammadiyah Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas dan kemampuan para mahasiswa melalui workshop peserta P2MW yang dilaksanakan dari Selasa-Rabu (30-31/07/2024).
Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama. Pertama, Widyaiswara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Dery Nurranis Wahidin, yang membahas tema "Legalisasi dan Standardisasi". Kedua, pemilik Odelia Hijab, Irfan Maulana, yang mengupas topik "Optimalisasi Digital Marketing".
Dery menjelaskan pentingnya standardisasi untuk menjaga kualitas produk dan efisiensi usaha. Aspek legalitas juga sangat signifikan karena memberikan jaminan bahwa produk telah memenuhi regulasi yang berlaku. "Dalam pemberdayaan bisnis, kita tidak hanya perlu meningkatkan kualitas usaha, tetapi juga memperhatikan aspek legalitas dan standardisasi produk," ujar Dery.
Lebih lanjut, Dery menyebut bahwa legalitas dan standardisasi sangat penting sebagai langkah preventif untuk memastikan UKM lebih aman dari pelanggaran hak kekayaan intelektual dan pencurian. Legalitas juga memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk sesuai dengan yang dijanjikan, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Selain aspek legalitas dan standardisasi, UKM juga harus merambah ke pasar digital karena transformasi digital saat ini tidak dapat dihindari.
Dery menambahkan bahwa usaha yang dilakukan oleh pelaku UKM, terutama mahasiswa, akan menghadapi berbagai tantangan. Namun, usaha tersebut harus terus dikembangkan dan dijalankan secara konsisten, khususnya dalam hal legalitas dan standardisasi.
"Pelaku usaha, terutama UKM, harus menjaga relevansi dengan kemajuan digitalisasi. Pemasaran digital memiliki pengaruh besar dalam berbagai elemen kepentingan. Pelaku usaha harus memanfaatkan platform digital, seperti e-commerce dan media sosial, untuk tetap bersaing dan berkembang," kata Dery.
Sementara itu, Irfan Maulana menekankan pentingnya memahami tujuan dalam pembuatan konten promosi produk. UKM perlu menyesuaikan konten dengan isu-isu terkini yang sedang hangat dibicarakan masyarakat, khususnya di media sosial.Â
Irfan menegaskan bahwa UKM tidak hanya perlu membuat konten, tetapi juga memahami tantangan yang dihadapi audiens dan menawarkan solusi yang relevan. Ia berharap konten yang dihasilkan dapat diproduksi secara terus-menerus, dengan tekun, dan selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia digital.
"Menjalankan usaha memang tidak mudah karena memerlukan proses yang harus dilalui. Kita juga harus siap menghadapi berbagai rintangan. Prinsip dalam berusaha adalah terus mempelajari dan memperbaiki setiap produk hingga menemukan pola yang dapat mendukung perkembangan di masa depan," kata Irfan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H