Seiring perkembangan zaman bahasa Mandarin menjadi bahasa yang mulai digemari berbagai kalangan, membuat bahasa Mandarin semakin dilirik. Hingga saat ini ada 1,12 milyar penutur bahasa Mandarin di dunia, namun mempelajari bahasa asing memanglah tidak mudah, salah satunya bahasa Mandarin. Banyaknya dialek serta aksara yang rumit menjadi alasan mengapa masih banyak orang yang malas belajar bahasa Mandarin, padahal saat ini bahasa Mandarin menjadi bahasa resmi PBB dan bahasa terpenting kedua setelah bahasa Inggris.
Dalam memperkenalkan bahasa Mandarin di daerah Nganjuk khususnya Cangkringan, Â mahasiswa KKN Prodi Mandarin melakukan pengajaran di salah satu sekolah dasar yang ada di Cangkringan yaitu SD Cangkringan. Pengajaran bahasa Mandarin di SD Cangkringan dilakukan oleh 4 orang mahasiswa KKN Prodi Mandarin yaitu Atta Divanita, Syahrani Nabilla Aula.R, Kezia Tabitha Purnomo dan Nabiyla Hafifa Amalia.B. Fokus pembelajaran yang diajarkan adalah pengenalan angka dalam bahasa Mandarin. Belajar menghitung angka dalam bahasa Mandarin bagi sebagian orang mungkin bisa jadi tantangan tersendiri, termasuk bagi anak-anak SD Cangkringan Nganjuk. Untuk menghindari anggapan anak-anak jika belajar bahasa Mandarin itu susah, pengenalan angka dalam bahasa Mandarin dibuat semenyenangkan mungkin.Â
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan bahasa Mandarin melalui lagu yang menjadi jingle dari salah satu merk ice cream yang berbahasa Mandarin, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa-siswi SD Cangkringan sudah mengenal bagaimana bentuk dari bahasa Mandarin secara tidak langsung, ternyata banyak dari siswa-siswi SD Cangkringan yang sudah mengenal dan mengetahui bahasa Mandarin tidak hanya melalui sebuah jingle ice cream tapi juga melalui variety show maupun drama china yang saat ini marak di perbincangkan. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengajarkan angka dari 1 hingga 10 dalam bahasa Mandarin, pembelajaran pertama difokuskan pada angka 1 hingga 5. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah papan tulis, spidol, serta kertas angka yang sudah di cetak dalam 3 bahasa yaitu bahasa Mandarin, Indonesia dan Inggris. Setelah fokus pembelajaran pertama selesai pembelajaran dilanjutkan dengan memperkenalkan angka 6 hingga 10.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengajukan beberapa pertanyaan melalui quiz berupa tarik garis dan tebak-tebakan. Quiz ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah bisa dipahami oleh siswa-siswi SD Cangkringan, tidak lupa juga terdapat beberapa hadiah berupa camilan ringan yang diberikan kepada siswa-siswi SD Cangkringan yang berani untuk menjawab quiz yang diberikan. Pembelajaran angka di SD Cangkringan ditutup dengan tepuk tangan dalam mengapresiasi kinerja dan semangat kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H