Mohon tunggu...
Nurul AtsnaQonita
Nurul AtsnaQonita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi , UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peneguhan Sikap Moderasi Beragama bagi Generasi Milenial untuk Memperkuat Ukhuwah

10 November 2021   20:27 Diperbarui: 10 November 2021   20:37 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thumbnail Moderasi Beragama (Youtube : KKN RDR 77 Kelompok 103)

"Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat".(QS Al Hujurat 10)

Demikian salah satu ayat Al-Qur'an yang dipaparkan oleh Bapak Thiyas Tono Taufig, MAg sebagai narasumber pada webinar moderasi beragama yang diselenggarakan Kelompok 103 KKN RDR Angkatan 77. Webinar yang berlangsung live di aplikasi Zoom pada Rabu (10/11/2021) pukul 09.00-10.45 WIB, mengangkat tema "Moderasi Beragama Dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah di Era Millenial".

Selain narasumber, bergabung juga sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni Ibu Eka Vasia Anggis, memberikan sedikit pengantar terkait moderasi beragama "Adanya webinar moderasi beragama bagi kaum milenial ini bisa memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat. Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk. Sudah seharusnya sebagai anak muda memiliki semangat beragama dan komitmen berbangsa sehingga menimbulkan kemaslahatab kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran" ujarnya dalam menyampaikan keynote speech.

Pemaparan materi dari Narasumber/Dokpri
Pemaparan materi dari Narasumber/Dokpri
Webinar ini dimoderatori oleh Nurul Atsna Qonita (Jurusan Pendidikan Kimia & Anggota KKN RDR 77 Kelompok 103). Hadir dalam webinar tersebut sekitar 40 peserta di apllikasi Zoom yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Bapak Thiyas selaku narasumber menjelaskan, Islam moderat merupakan sikap keberagamaan Islam yang mengambil jalan tengah (wasath) antara dua paham atau pemikiran yang ekstrem. Moderasi disimbulkan dengan bandul yang harus seimbang tidak liberal maupun fundamental (mengakar kuat/gerakan) bukan agamanya yang dimoderasi namun sikap keberagaman yang harus moderat. Orang moderat harus berada di tengah berdiri di antara kedua kutub yang berseberangan. Ia tidak berlebih-lebihan dalam beragama tetapi juga tidak berlebihan dalam menyepelekan agama. Hal ini sudah dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 143

Artinya: "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu". (QS. Al-Baqarah:143)

Peneguhan Moderasi Beragama Bagi Gen-Y/Dokpri
Peneguhan Moderasi Beragama Bagi Gen-Y/Dokpri
Milenial atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980 2000 an.Generasi milenial menjadi satu kelompok yang paling menjadi sorotan publik. Begitu dekatnya generasi milenial dengan teknologi informasi kehidupan sehari hari generasi pengguna Gadget dan media sosial ini selalu bergelimang informasi salah satunya adalah informasi atau konten keagamaan sehingga mereka memiliki jaringan yang sangat luas dan lebih sering berhubungan dengan berbagai kultur gaya berfikir bahkan beraneka ragam keyakinan.

Kegiagtan Webinar berlangsung lancar dan antusias yang sangat baik dari peserta Webinar. Salah satu diskusi yang diajukan dari salah satu peserta, yakni "Bagaimana pemerintah khususnya Kementerian Agama melihat moderasi beragama di Indonesia ke depannya. Apa tantangan yang harus diatasi dan bagaimana cara kita melihat peta kerukunan, keakraban dan toleransi ke depannya ?" Ujar salah satu pertanyaan peserta webinar.

Peserta Webinar Moderasi Beragama/Dokpri
Peserta Webinar Moderasi Beragama/Dokpri
Satu pesan yang harus diingat dari pak Thiyas  adalah semua agama itu memiliki ciri khas masing-masing dan tidak boleh disimpulkan dengan hanya melihat sesuatu dari luar saja tapi dilihat secara mendalam. Begitu pula dengan beragama kita tidak boleh berlebihan maupun menyepelekan. Dengan menumbuhkan 4 indikator dalam diri kita sendiri ,diantaranya  komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan, serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam. 

Tentunya kita sebagai umat muslim menyiarkan nilai ukhuwah islamiyah tanpa menyimpang dengan nilai-nilai pancasila. Berbagai uapaya kita teguhkan sebagai generasi milenial, misal memanfaatkan media sosial untuk penyebaran nilai-nilai moderasi beragama. Dimana kita sebagai generasi muda perlu memperluas ukhuwah/persaudaraan tanpa membeda-bedakan suku, RAS, dan agama. Karena dalam Islam kita diajarkan untuk saling tolong menolong dan berbuat kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun