Gini ratio merupakan alat ukur yang digunakan untuk menghitung ketimpangan pendapatan suatu daerah. Adapun nilai gini rationya adalah berkisar antara 0 hingga 1.Â
Apabila nilai gini ratio mendekati 1, maka tingkat ketimpangan pendapatan akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika nilai gini ratio mendekati 0, maka tingkat distribusi pendapatan akan semakin merata.
Salah satu daerah yang mempunyai nilai gini ratio cukup tinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY. Hal ini dikarenakan, selama 5 tahun terakhir mulai 2018-2022, Provinsi D.I Yogyakarta mempunyai nilai gini ratio tertinggi dibandingkan 33 provinsi lainnya.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa D.I Yogyakarta menjadi provinsi dengan nilai gini ratio tertinggi selama 5 tahun berturut-turut. Hal ini berarti, tingkat distribusi pendapatan antar penduduk di DIY masih belum merata dan jauh di bawah nasional maupun provinsi lainnya.
Nilai gini ratio yang cukup tinggi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah tingkat pendidikan penduduk antar wilayah di DIY.
Hal ini dikarenakan rata-rata lama sekolah (RLS) kab/kota Provinsi DIY selama tahun 2016-2022 mengalami ketimpangan yang sangat tinggi karena Kota Yogyakarta menjadi daerah dengan nilai RLS tertinggi dibandingkan daerah lainnya.
Selain pendidikan, kesehatan juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi tingginya tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi D.I Yogyakarta.