Mohon tunggu...
At Silvia
At Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa fakultas pertanian Universitas Jember angkatan 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permasalahan Sifat Kimia Tanah Terhadap Tanaman Karet dan Beberapa Solusinya

20 Desember 2023   08:31 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:35 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rendahnya C-Organik dapat mempengaruhi bahan organik dalam tanah dan bergantung karena C-Organik bergantung terhadap bahan organik tanah (Rahma dkk, 2019). C-Organik merupakan bahan organik yang tekandung dalam tanah yang termasuk sifat kimia tanah yang akan menyediakan unsur hara N, P, K. Apabila kandungan C-Organik semakin rendah atau sedikit maka kandungan bahan organik akan kekurangan (Isir dkk, 2022).

3. Nitrogen yang rendah

Keberadaan nitrogen berperan bagi terbentuknya klorofil pada bagian organ daun. Pembentukan klorofil dapat menyintesis karbohidrat untuk tersalurkan kepada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Apabila nitrogen yang dibutuhkan kurang akan menyebabkan masalah dan gejala seperti menghambat pertumbuhan tanaman dan kerdil. Kandungan nitrogen yang tergolong rendah adalah 0,1-02%.

4. Tingginya unsur fosfat (P)

Unsur fosfat berperan dalam proses fotosintesis dan perkembangan akar tanaman. Tanah yang bersifat masam, fosfat bersenyawa dalam bentuk Fe -- P dan Al -- P membentuk senyawa yang sulit larut. Kalsium (Ca) yang rendah. Kalsium memberikan peran terhadap titik pertumbuhan akar, apabila kekurangan kalsium akan menyebabkan terhambatnya pembentukan dan pertumbuhan akar. Akibatnya gejala tanaman akan melemah dan tidak tegar sehingga produksi bunga tidak muncul sama sekali. Rendahnya kandungan magnesium (Mg). Magnesium ialah pembentuk utama atas susunan klorofil serta bagian dari tranfer energi yang sedang diproses yaitu sebesar 15-35%.  Struktur tanah juga mempengaruhi ketersediaan nilai Mg.

Solusi

1. Menggunakan teknik biopori. 

Biopori merupakan salah satu teknologi dalam menyerap air untuk mencegah banjir yang di dalam tanah terdapat beberapa organisme hingga mikroorganisme yang hidup pada pori-pori tanah. Pembuatan lubang biopori dapat memperluas bidang serapan permukaan air dan sama dengan luas permukaan dinding pada lubang. Fungsi biopori adalah sebagai penyediaan ruangan dalam tanah sebagai tempat air dan oksigen. Oksigen yang digunakan sebagai proses respirasi bagi akar tanaman dan mikro flora. Karbon dioksida sebagai proses fotosintesa yang dilakukan oleh mikro flora. Nitrogen sebagai peningkatan kesuburan tanah oleh bakteri penambat N (Mahrany dkk, 2023). Salah satu bentuk teknik biopori adalah pemberian seresah karet. Dengan meningkatnya pH tanah yang menyebabkan peningkatan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Keasaman sangat berpengaruh terhadap laju dekomposisi mineral tanah, bahan organik dan mineral lempung. Penambahan seresah karet dapat meningkatkan jumlah P-tersedia dalam kategori sangat tinggi (> 15ppm). Semakin besar dosis seresah yang diberikan, maka nilai P-tersedia juga akan semakin tinggi.

2. Penambahan bahan organik dan unsur hara

Pelapukan bahan organik akan menghasilkan asam-asam organik. Pemupukan unsur N mampu memperbaiki sifat kimia tanah dan membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Nitrogen adalah salah satu unsur hara yang paling penting dalam proses biokimia tanaman. Apabila kekurangan unsur N dapat diatasi dengan memberikan pupuk nitrogen yang tinggi seperti urea dan bahan organik pada areal tanaman karet yang tidak produktif agar dapat meningkatkan produktivitas. Pemberian urea dapat menjadikan tanah lebih baik dan kandungan nitrogen lebih tinggi. Pemberian dolomit untuk memperbaiki kandungan unsur kalium pada tanah dan berpengaruh pada pH tanah. Pemberian pupuk atau unsur hara bertujuan untuk menjaga keseimbangan tanah dam  dan kelestarian. Selain itu dapat meningkatkan produksi lateks sebesar 10-33% dan menjaga ketahanan tanaman dari serangan OPT (Wibawanti dkk, 2022).

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun