Satu hari yang lalu tetanggaku meninggal dunia di usia sekitar 75 tahun setelah beberapa bulan dirawat di rumah sakit. Beliau adalah seorang bapak dari 5 orang anak yang sudah besar dan mandiri. Hari itu ibu ku berkunjung kesana.
Tidak lama kemudian beliau pulang.
"assalamualaikum", mamak ku masuk. Suara nafasnya terengah-engah.
"walaikum salam", jawabku. Aku tidak ikut waktu itu. Memilih tinggal di rumah.
"udah rame disamping dek, anak-anak bapak ari sudah pulang semua dari rantauan". Kata mamak begitu sampai dan duduk dibangku kesayangannya. Lalu beliau diam. Menatap televisi.
"memang berapa orang anaknya mak?". Tanya ku.
"lima orang. Tapi jauh-jauh semua. Selama beliau sakit cuma 2 orang yang selalu datang dan lihat. Tiga lagi malah jarang pulang karena jauh. Baru aja tadi sampek". Cerita mamak.
"emank dimana aja anaknya mak?", aku mulai penasaran. Karena rumah tetangga ku ini memang jarang ributnya dibanding sunyinya kalau lebaran.
"ada yang di jakarta, kalimantan dan pekan baru. Sayang ya dek, jauh-jauh kerja, cari uang tapi gk sempat lihat ayahnya meninggal. Waktu sehat juga jarang pulang". Kata mamak
Hening
" udah sehari meninggal baru sampek disini. Mau lihat apa lagi? Mana ada lagi mamak atau ayah", lanjutnya.