Obrolan Jakarta malam hari memang tiada habisnya. Macet. Macet. Macet. Macet. Macet. Dan seterusnya macet. Laiknya sebuah otak orang-orang yang tidur beralaskan kardus atau tikar atau koran di bawah jembatan Kampung Melayu--Kuningan itu. Seperti penjaja tubuh murahan di jalanan Jatinegara yang sejak siang bolong pun sudah diobral. Seperti juga penjual kondom dan obat kuat yang setiap malam selalu muncul seperti kodok di musim hujan. Ada juga penjual nasi goreng keliling yang harus bersaing dengan penjual nasi goreng lainnya demi mendapat pembeli. Mengapa tidak saling membeli saja, sih? Win-win solution?
Pukul sepuluh malam, deru motor masih juga terdengar. Lalu mendaratlah bus pengangkut manusia-manusia macet dengan segudang harapan tanpa tahu apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan harapan itu. Tanpa tahu ke mana mereka akan tidur, selain di kolong jembatan, beralaskan koran, beralaskan tikar, malu untuk pulang kembali.
Â
Kampung Melayu, Januari 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI