Mohon tunggu...
Johan Lukman
Johan Lukman Mohon Tunggu... -

Entepreneur, Dinar and Dirham User, Kontributor dinarbandung.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Membedah Bahaya Bitcoin

16 Desember 2013   09:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:53 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Mengapa BITCOIN sangat volatil ? Ya, betul kemarin kemarin BITCOIN sangat volatil, apalagi saat senat di Amerika memperbolehkan BITCOIN , harga BITCOIN naik hingga 1200 USD . Namun ketika Pemerintah Cina melarang , harga BITCOIN turun hingga 550 USD dan sekarang stabil di angka 850 USD. BTC tidak realible sebagai mata uang? Bisa jadi kalau terlalu volatil BITCOIN belum cocok menjadi mata uang tetapi jika telah sampai kepada titik kesetimbangan dimana harga BITCOIN mulai stabil, apakah masih menutup diri menolaknya ? Sedangkan kita tau yang namanya mata uang kertas pun tidak lebih baik kondisinya ?

4. Berita yang benar adalah ada benarnya Cina melarang institusi keuangan menggunakan BITCOIN dalam praktek finansial mereka, tapi pemerintah Cina tidak melarang person to person menggunakan BITCOIN. Yang ada market BITCOIN setengahnya terjadi di negara Cina. Apa yang bisa kita tangkap dari sikap pemerintah Cina yang tidak melarang penggunaan BITCOIN person to person ? Asumsi saya bahwa Cina masih memerlukan amunisi yang kuat dalam memenangkan War Currency. Sebelumnya Cina menjadi konsumen emas terbesar di dunia, pemegang obligasi Amerika Serikat terbesar, maka Cina pun punya senjata di cryptocurrency.

5. Kesalahan Typo terulang, search engine di Cina bukan Daibu tetapi Baidu. Pelarangan Baidu karena disebabkan karena volatilitas BITCOIN. Namun di lain pihak banyak bertumbuhnya merchant yang menerima BITCOIN. Rencana Paypal mempertimbangkan BITCOIN sebagai pembayaran bisa menjadi referensi bahwa BITCOIN memiliki daya tarik.

Saya sering mengabaikan volatilitas BITCOIN karena secara fundamental saya tertarik dengan BITCOIN karena beberapa hal :

1. Jumlahnya terbatas, idealnya yang namanya uang itu tidak dengan mudah dicetak sesuai dengan keinginan pihak tertentu. Yang mengenal sepak terjang The Fed bisa memahaminya.

2. Tidak tersentralisasi ( peer to peer), transaksi yang tidak memerlukan pihak ketiga. Bagus kan kalau kita punya duit tinggal transfer ke orang lain dimana saja dan kapan saja sesuka hati. Yang mengenal bagaimana terbentuknya bank sentral tentu paham dengan kegundahan para bankir.

Namun tetap dalam hal ini saya mewanti wanti bahwa BITCOIN adalah sarana/tools/alat dan bukan tujuan. Artinya dia dapat berguna sesuai dengan pemiliknya. Jika pemiliknya memiliki maksud jahat maka BITCOIN dapat digunakan sebagai alat berbuat tindak pidana sepeti money laundering, jual beli senjata dan narkoba.

Mengenai anonimnya BITCOIN saya pun tidak sepakat menjadikan alasan bahwa BITCOIN tidak bisa dilacak. Buktinya FBI bisa menindak SILK ROAD karena terlibat di money laundering, jual beli senjata dan narkoba dan jumlahnya sangat besar sekali.

Jadi sarana atau alat apapun bisa dijadikan alat untuk melakukan tindakan kriminal, walau itu dalam bentuk transaksi BITCOIN.

Saran saya tetap bahwa dalam memandang BITCOIN kita harus mengenalnya, jikalau anda tidak setuju dengan BITCOIN maka itu hak anda, dan begitu juga yang setuju itu hak mereka. Tidak ada pihak yang mengencourage dan mendiscourage penggunaan BITCOIN. Karena bila sudah paham maka kita sudah paham untung dan ruginya.

Saya sebagai penulis tetap akan menyimpulkan bahwa BITCOIN itu berbahaya, silahkan anda tafsirkan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun