Mohon tunggu...
Muhammad Atho illah
Muhammad Atho illah Mohon Tunggu... Guru - Atho

Saya seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Unfinished Things (Naked Writing)

12 Mei 2012   03:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:25 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Unfinished Things

(Tulisan Nakal)

Tuhan yang ada di dalam Al-Qur’an telah berfirman dalam salah satu ayat-Nya yang berbunyi:

“Telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”.

Namun, di samping Tuhan telah menyempurnakan agama-Nya melalui perantara nabi Muhammad SAW, di samping itu pula, Dia juga membuat ‘konflik’ serta ‘pertikaian’ dalam agama-Nya, dan juga dalam konsep tentang Diri-Nya.

Memang benar, bahwa nabi Muhammad SAW telah menyelesaikan misi beliau dalam menyebarkan Islam ke seluruh alam semesta. Namun tidak demikian dengan Tuhan. Tuhan masih ‘bermain-main’, mempermainkan ciptaan-Nya. Karena Dia-lah yang telah menciptakan semuanya, segalanya.

Tuhan-lah yang telah menciptakan manusia dengan berbagai macam keberagaman, berbagai macam perbedaan. Tuhan telah menciptakan akal manusia dengan pola pikir yang berbeda-beda. Tuhan telah menciptakan manusia ada yang baik ada pula yang jahat.

“Seandainya Tuhan-mu menghendaki, maka sudah Dia jadikan manusia itu satu ummat.”

Kalau dipertanyakan, mengapa bisa terjadi kekacauan dalam agama-Nya? Tentu bisa dilihat sendiri dan dijawab, manusia-manusia yang jahat lah, yang telah merusaknya. Sepanjang sejarah agama, manusia lah, yang menjadi faktor pembuat rancu sehingga agama pun menjadi rancu. Tuhan-lah yang telah menciptakan semuanya, semua manusia itu. Hingga akhirnya, yang terjadi adalah: ‘Kamu sesat!!! – Tidak! Kamulah yang sesat!!!’, ‘Kamu kafir!!! – Tidak! Kamulah yang kafir!!!’.

Berabad-abad pertikaian seperti itu telah terjadi. Agama, di dalam Al-Qur’an sudah sempurna. Tetapi di luar Al-Qur’an, agama dan Tuhan belum selesai. Tuhan di dalam Al-Qur’an telah memberikan alasan; menciptakan perbedaan, untuk saling mengenal. Namun di luar Al-Qur’an tersebut, Manusia malah saling bermusuhan. Banyak manusia yang mempertanyakan tentang Diri-Nya, namun tak bisa. Karena Tuhan menghalangi mereka di:

“Pikirkanlah tentang ciptaan, jangan dipikirkan tentang Pencipta!”.

Sepertinya Tuhan sangat tertutup. Dia tidak terbuka terhadap makhluk-makhluk-Nya sendiri. Mengapa Tuhan tidak menciptakan manusia-manusia yang baik saja? Mengapa Tuhan menciptakan akal manusia berisi pola pikir yang berbeda-beda? Mengapa ada kejahatan? Mengapa ada pertikaian dan pertumpahan darah? Mungkin semua pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sudah tak asing lagi. Pertanyaan-pertanyaan basi. Para malaikat sudah mempertanyakan itu kepada-Nya. Jawaban-Nya? Lagi-lagi, Ternyata memang Tuhan tidak terbuka, tertutup:

“Aku-lah yang lebih tahu dan kalian tak tahu”.

Jika boleh kita bermungkin-mungkin, mengapa Tuhan tidak menciptakan kebaikan saja di dunia ini? Biar semunya damai, tidak ada kejahatan, dan semuanya orang baik. Mungkin saja, jika semua itu terjadi, maka telah sia-sialah Tuhan menciptakan neraka.

Boleh jadi, setiap kehancuran yang terjadi adalah sebuah konsekuensi logis dari sebuah proses kehancuran yang dahsyat / kiamat. Kapankah kira-kira semuanya akan selesai? Mungkin saja, ketika semuanya sudah hancur.

“Tuhan, izinkan aku mengerti Diri-Mu, sebelum semuanya hancur.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun