Mohon tunggu...
ato sukoco
ato sukoco Mohon Tunggu... Penulis - Aku tercipta dari bujuk rayu.

Pernah merasakan dan merajut mimpi di Universitas Nasional, fakultas Bahasa dan Sastra, Program Studi Sastra Indonesia. Dan kini mimpi itu terbelenggu oleh ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutaruh Harap di Sakumu

24 Oktober 2021   17:44 Diperbarui: 24 Oktober 2021   17:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang kau pikirkan
Setelah kau memberi harapan
Setelah kau merasuki akalku
Bahkan menguasai hatiku

Untuk apa menanam benih
Bila kau membawa hama
Untuk apa kau sedih
Sedangkan kau yang memberi luka

Seluruhnya kau tahu
Bila aku mencintaimu
Mustahil aku pergi
Meninggalkan mu sendiri

Bekasi, 7 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun