Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berdagang Martabak, Gibran Memberi Teladan Baik

5 Januari 2016   16:29 Diperbarui: 5 Januari 2016   16:29 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martabak itu nikmat. Apalagi bila dinikmati bersama teman-teman atau keluarga. Anda sepakat dengan saya? bukan hanya itu. Martabak identk dengan spesial. Ya, kan ada martabak spesial ini dan itu. Lagi, Anda sepakat dengan saya?

 

Akhir-akhir ini, martabak sedang banyak diberitakan oleh banyak media, baik cetak maupun eletronik, termasuk media online seperti kompasiana. Bukan karena panganan tersebut dinobatkan sebagai makanan ringan terlezat di dunia. Bukan pula karena panganan tersebut dibuat dalam bentuk yang memecahkan rekor dunia. Melainkan karena penjualnya spesial. Putra Presiden Joko Widodo. Ketika mendengar kabar ini, saya tidak mau percaya. Tapi bagaimana tidak, itu kenyataannya koq. Harus percaya. Bahkan lebih dari itu, menurut saya, apa yang dilakukan Gibran itu keren. Dia sementara merintis arus baru dalam cara pandang dan cara hidup masyarakat kita.

 

Dalam masyarakat kita berkembang pemikiran bahwa anak pejabat semestinya mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan statusnya sebagai anak pejabat, apalagi anak seorang yang paling berkuasa di negeri ini. Gibran ingin menanamkan ke dalam cara pandang generasi lalu, generasi sekarang dan bahkan generasi yang akan datang bahwa ada perbedaan signifikan antara pejabat dan anak pejabat. Pejabat adalah seseorang yang mengemban amanat dalam tugas tertentu. Karena itu ia memiliki hak dan kewajiban tertentu pula yang melekat pada dirinya. Sedangkan anak pejabat adalah seseorang yang secara kodrati dilahirkan dalam keluarga sang pejabat entah pada masa sebelum atau pada saat orang tuanya menjadi pejabat. Dalam hal ini tidak hak dan kewajiban tertentu yang melekat pada diri sang anak pejabat seperti yang ada pada orang tuanya. Artinya, anak pejabat mestinya tahu menempatkan diri sehigga tidak memanfaatkan jabatan orang tuanya untuk kepentingan pribadinya. Saya kira, Gibran sadar betul akan hal ini.

 

Kiranya, apa yang telah dilakukan oleh Gibran menjadi inspirasi bagi kita semua sekaligus sebagai tamparan terhadap para anak pejabat yang lupa diri dengan bertindak manipulatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun