Akhir-akhir ini beredar foto-foto mesra anak SD di media sosial. Ada orang yang mengecam, ada pula yang bersikap biasa saja. Bagi saya semua itu bukanlah sesuatu yang mesti dikwatirkan. Kan hanya berpegangan tangan, foto bareng, dan berpelukan. Itu wajar. Sebab bisa saja mereka meniru dari orang tua mereka (tidak selalu dari media).
Dan ini baik. Sebab mereka belajar mengungkapkan perasaan sewajarnya. Kita semua tahu, pada usia-usia mereka, rasa ingin tahu begitu kuat mendorong. Apabila mereka melihat pengungkapan perasaan yg wajar lalu menirunya, tentu akan memuaskan rasa ingin tahu mereka.
Begitupula kebalikannya, apabila yang dilihat tidak wajar, anak-anak akan menirunya. Kalau dilarang, justru akan membuat mereka semakin penasaran. Dan kadangkala rasa penasaran inilah yg menjerumuskan mereka.
Selain hal-hal tersebut, menurut saya, berciuman pun tak masalah. Asalkan sebatas cium pipi, kening, atau hidung. Dalam budaya tertentu, ciuman justru merupakan tradisi, seperti di Timor. Sebagaimana telah saya katakan di atas, anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Bahkan apa yang diajarkan kepada mrk.
Coba diingat, kita tahu mencium krn diajar oleh orang tua kita. Dan dilakukan pada momen tertentu, misalnya pada saat ulang tahun, kenaikan kelas, dsb. Itupun dilakukan di tempat terbuka dan sewajarnya. Inilah yang dikenal dengan seks edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H