Meronta sang jiwa pada raga, asa dan semesta.
Tanpa durhaka berani .
Aku hanya bertanya.
Setetes sebagai penyambung dahaga.
Wahai sayap yang tiada pernah mengeluh.
Tumpahkanlah kedukaan pada semesta dengan berbisik.
Sungguh semesta tahu makna dari kepedihan.
Bukankah Jagad raya terlahir dari benturan.
Oo jiwa yang bersemangat,penuh kasih yang tertunduk malu pada sofi.
Tak akan bisa engkau memberi kasih manakala guci ketulusanmu tiada pernah kosong menguap.
Sayatan menganga yang menjadi tanah, gas dan cahaya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!