Mohon tunggu...
Atmo Suryo
Atmo Suryo Mohon Tunggu... -

Saja Hanjalah Rakjat Djelata Sahadja, Tiada Lebih Djoega Koerang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Politik, Korupsi dan Transisi Demokrasi 4 (Kaum Fatalis Kronis)

18 Maret 2013   01:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:35 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemanfaatan idiil tanpa ditunjang dengan kemanfaatan materiil adalah layaknya memupuk mimpi kepada anak kecil bahwa terbang adalah sebuah kehebatan akan tetapi mereka tidak diberikan pengertian bagaimana kerumitan struktur sayap, penggunaan skill lintas keilmuan dan tingkat resiko yang akan dihadapi, ini adalah satu contoh metodologi yang digunakan oleh para kaum aristokrat dan neo feodalist guna mempertahankan kedudukanya dalam stratifikasi sosial yang berhubungan dengan peran dan status seseorang atau sekumpulan individu dan kompleksitas sistem kemasyarakatan.

Ajaran ideologi, mayoritas memuat tujuan peradaban komunal yang berisi landasan keidealan berupa nilai-nilai, norma dan tata cara yang diakui kebenaranya dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu waktu tertentu oleh penganutnya guna memupuk rasa fanatisme.

Permasalahanya bahwa kehidupan secara fisik dalam alam materi mengharuskan rakyat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan jalan akifitas tubuh guna mendapatkan surat utang negara berupa alat penukar barang dan jasa. Dus mobilisasi massa melalui organisasi politik yang tidak bertujuan kepada kepentingan publik adalah sebuah pembodohan yang sitematis dan dapat dikatakan organisasi ini mengalami disfungsi, dan jika pada kondisi tersebut anggota masyarakat masih banyak yang menaruhkan harapan perubahan kesejahteraan dan kepercayaan kepada organisasi jenis ini dan tidak ada keinginan bersama untuk mulai merubah dari individu-individu dan mengakumulasikannya dalam gerak misi dan misi dalam sebuah komutas masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa mereka adalah sekumpulan rakyat penganut faham fatalisme kronis.

bersambung.....................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun