Mohon tunggu...
Atmo Suryo
Atmo Suryo Mohon Tunggu... -

Saja Hanjalah Rakjat Djelata Sahadja, Tiada Lebih Djoega Koerang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Viva La Globalizacion) Hidup Globalisasi………

19 Mei 2011   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Globalisasi telah menyentuhkan sendi kehidupan masyarakat dunia ke3 yang bodoh,malas dan tertinggal (kata mereka) kepada produk teknologi terkini termasuk efisiensi-efisiensi sebagai bonus

wajib yang ada didalamnya.Ia adalah Bidadari Cantik atau Hantu Cantik(tergantung perspective individu/kelompok)

yang keberadaanya tidak dapat dihindari oleh generasi abad 21, ibarat sang matahari yangmenghangatkan pada daerah tertentu, akan tetapi menyengat kulit pada zona lainnya.

Merosotnya nilai keberadaan Negara Bangsa, Samarnya Garis Demarkasi Negara, Menjamurnya budaya Konsumerisme akibat dari gencarnya Advertising, Kebudayaan local yang terpengaruh oleh budaya asing yang berjarak ribuan kilometer sebagai akibat dari terintegrasinya system Telekomunikasi.

Kulminasi dari Globalisasi ini adalah terciptanya

‘Kaum Miskin Baru Dunia’ serta memanasnya suhu Politik di kawasan tertentu sebagai akibat dari tidak mampunya ‘Globalisme’ mensinkronisasikan antara kepentingannya dengan keinginan masyarakat Dunia ke3. Sehingga hal ini akan melahirkan gerakan Separatisme Baru yang bertujuan ‘La Economica’ akan tetapi berkedok pada basis Ideologi/Fundamentalisme tertentu.

Globalisasi bukan merupakan hal baru dalam Histori manusia terutama pada masyarakat yang bermukim di kawasan Laut Mediterania sebelum tahun Masehi seperti Mesir,Yunani,Romawi. Akan tetapi Globalisasi mereka masih dalam bentuk Ortodok (kolonialisme).

Berawal dari Reconquista di Espana, dilanjutkan dengan pencarian Benua baru, semangat ini berkembang ke arah utara menjadi Revolusi Industri Inggris, Penemuan penemuan teknologi baru di kawasan Eropa maupun Amerika, Malaise 1930,Perang Dunia ke2,Perang dingin Blok Soviet Rusia dengan Nato, Keruntuhan Komunisme Rusia, selanjutnya memanasnya beberapa Negara yang dijadikan ajang uji coba system perekonomian baru seperti Argentina dan Indonesia pada ahir tahun 90an hingga puncaknya pada tahun 2008 dimana Raksasa Modal mengalami keruntuhan besar dengan efek domino yang berakibat sedemikian hebat. Ia menyapu bersih system perekonomian Dunia laksana Blitzkreig NAZI menyapu Eropa.

Dan kini Globalisasi sedang menerapkan serum baru pada system perekonomian dunia dengan ‘Free Trade’nya guna menghindari dinamisasi system masa lalu yang cenderung bersifat ‘Buble Economic’.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun