Mohon tunggu...
Atmo Suryo
Atmo Suryo Mohon Tunggu... -

Saja Hanjalah Rakjat Djelata Sahadja, Tiada Lebih Djoega Koerang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebuah Kekeliruan Geografis Itu Bernama 'Indonesia'

16 Mei 2011   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:37 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah benar bahwa Indonesia merupakan sebuah kekeliruan geografis?

Seandainya wilayah negara ini berdiri pada sebuah daratan (Continental) niscaya ia akan cepat bertumbuh menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan dikancah internasional?. Rasa nasionalisme yang tinggi (walaupun banyak nasionalisme etnosentris) dan sifat militan yang dimiliki penduduknya adalah sebuah modal utama yang jarang dimiliki oleh bangsa lain. Dimana Nasionalisme yang tinggi itu telah dibayar dengan penderitaan yang terakumulasi dalam waktu 350tahun terkolonisasi oleh Holandes, hal ini adalah sebuah modal yang sangat kuat guna menyamakan persepsi, tujuan serta keinginan  untuk mencapai sebuah tatanan masyarakat yang sejahtera baik secara Hukum, politik, ekonomi dan budaya.

Terdapat banyak Resistensi dalam wilayah 'NUSA ASIA' selama ia belajar berdemokrasi lebih dari 60tahun.

Resistan pertama adalah sistem pendisribusian yang belum sesuai dengan keinginan sebagian dari masa 'Grassroot' dalam kasus indonesia sesungguhnya membutuhkan sekali akan penguasaan tekhnologi transportasi maupun telekomunikasi dimana hal ini jelas sekali tidak terlalu diperhatikan oleh penyelengara Negara.

Penghambat selanjutnya secara kasat mata nampak jelas terlihat lembeknya sistem Hukum serta merebaknya Korupsi berjamaah (Jamaah Korupsiah) yang dilakukan oleh kalangan terhormat (mereka mengaku seperti itu) yang menurut penulis mereka ini adalah pangkal dari kesengsaraan (hampir mirip kaum Terorist) dimasa mendatang karena pergerakannya tak kasat mata, akan tetapi mengikis akar demokrasi secara Fundamental.

Persamaan visi dan misi dalam bernegara sangatlah dibutuhkan oleh segenap masyarakat atau sebagian orang mengatakan Ideologi dalam bernegara, sehingga tercapailah sebuah balancing antara hak dan kewajiban yang selanjutnya akan mengurangi friksi friksi dalam hal ini yang bertautan dengan disintegrasi.

Renungan Pagi bersama Mbah Djojo

'Ngatemosoerjo'


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun