Eksistensialisme sebagai aliran filsafat memiliki pengaruh besar dalam sastra modern. Filsafat ini, yang dipopulerkan oleh tokoh-tokoh seperti Jean-Paul Sartre, Albert Camus, dan Friedrich Nietzsche, menekankan pentingnya individu dalam menentukan makna hidupnya sendiri di tengah ketidakpastian, absurditas, dan keterasingan.
Berikut adalah beberapa cara bagaimana eksistensialisme mempengaruhi tema-tema dalam sastra modern:
1. Kebebasan
Eksistensialisme menekankan bahwa manusia memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihannya, meskipun pilihan itu membawa beban tanggung jawab yang besar. Dalam sastra modern, tema kebebasan sering ditampilkan sebagai pencarian jati diri dan pertentangan batin individu saat berhadapan dengan norma sosial atau tekanan eksternal. Karya-karya eksistensialis menampilkan tokoh-tokoh yang menyadari bahwa mereka harus membuat pilihan yang menentukan arah hidup mereka, tanpa adanya pedoman absolut dari otoritas eksternal seperti agama atau tradisi.
2. Kecemasan
Kecemasan atau "angst" merupakan tema utama dalam eksistensialisme. Eksistensialisme menggambarkan kecemasan sebagai hasil dari kesadaran individu akan kebebasannya serta absurditas dunia yang tidak memberikan makna inheren. Dalam sastra modern, tema kecemasan muncul melalui karakter yang merasa terasing dari dunia sekitarnya, merasakan ketidakpastian, dan meragukan eksistensi mereka sendiri. Karakter-karakter ini sering menghadapi konflik internal yang intens, karena harus berjuang untuk menemukan makna dalam kehidupan yang tampak kosong dan tidak berarah.
3. Makna Hidup
Eksistensialisme mengajarkan bahwa kehidupan pada dasarnya tidak memiliki makna yang sudah ditetapkan; makna harus ditemukan atau diciptakan oleh individu itu sendiri. Ini menghasilkan tema sentral dalam sastra modern: pencarian makna hidup. Karya-karya eksistensial sering menunjukkan karakter yang terjebak dalam rutinitas yang tampak sia-sia atau situasi absurd, namun melalui pengalaman ini, mereka dipaksa untuk mencari atau menciptakan makna sendiri. Tema ini mendorong pembaca untuk mempertanyakan tujuan hidup mereka sendiri dan menggali arti di balik eksistensi mereka.
Daftar Pustaka
Sartre, Jean-Paul. Being and Nothingness: An Essay on Phenomenological Ontology. Routledge, 2003.
Camus, Albert. The Myth of Sisyphus and Other Essays. Vintage, 1991.
Kierkegaard, Sren. Fear and Trembling. Penguin Books, 1985.
Nietzsche, Friedrich. Thus Spoke Zarathustra. Penguin Books, 1978.
Heidegger, Martin. Being and Time. Harper Perennial Modern Thought, 2008.
Flynn, Thomas. Existentialism: A Very Short Introduction. Oxford University Press, 2006.
Barrett, William. Irrational Man: A Study in Existential Philosophy. Anchor Books, 1990.
Solomon, Robert C. Existentialism. Oxford University Press, 2005.
Sartre, Jean-Paul. Existentialism is a Humanism. Yale University Press, 2007.
Guignon, Charles B. The Existentialists: Critical Essays on Kierkegaard, Nietzsche, Heidegger, and Sartre. Rowman & Littlefield Publishers, 2004.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H