Mohon tunggu...
Atma Kusumah
Atma Kusumah Mohon Tunggu... -

Sedang Belajar Menulis... Memanfaatkan Ruang terbuka, mencurahkan aspirasi... Menyakini bahwa dengan Menulis adalah Langkah Berbagi Yang Indah... ~ http;//atmakusumah.wordpress.com ~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Momen Transendental...

4 September 2010   02:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupahami Perjalanan Matahari-Mu Kupahami segala lupa, dan sejarah yang kutulis tanpa kesungguhan.Ingin kumulai hari-hari Bernash, kupertaruhkan langkah. Dan segera kupahami, betapa berharganya kemilau embun yang memantulkan gema adzan pada permulaan pagi, setiap tanggal, setiap kebangkitan dari kematian kecil. Dan aku menghadap-Mu membayar khilaf masa lalu… [ Blog Ultimatum ]

Transendental, Menurut Kamus bahasa Besar Indonesia adalah :

(1) menonjolkan hal-hal yg bersifat kerohanian; (2) sukar dipahami; (3) gaib; (4) abstrak

Berasal dari kata dasar Transenden, yang berarti (1) di luar segala kesanggupan manusia; luar biasa; (2) utama.

Catatan Kali ini, bukan tentang Idealisme Transendentalnya Immanuel Kant atau Bilangan Transenden dalam Istilah Kalkulus :D .  Namun tentang  satu kejadian dalam perjalanan hidup, yang mungkin dialami saya, anda atau orang-orang disekeliling kita, dan menjadikan "Habis gelap Terbitlah Terang", salah satunya tentang Umar Bin Khatab Ra. yang pertama kali saya baca ketika SMP, dalam buku 30 kisah teladan. Juga beberapa kisah lainnya...

Umar Bin Khatab

Pada masa Jahiliyah, Ia pernah Mengubur hidup-hidup anak perempuannya, mengikuti tradisi kaum Arab Jahiliyah. Pada awal Nabi Muhammad menyebarkan Islam pun, ia termasuk salah seorang yang menentangnya. Dan pada suatu hari ketika ia bermaksud membunuh Rasulullah, ia memperoleh kabar bahwa saudari kandungnya telah memeluk agama islam,  dan ketika didatangi, saudaranya yang sedang membaca Al Qur'an (surat Thoha), kemarahannya ia lampiaskan dengan memukul saudaranya tersebut hingga berdarah, namun ia menjadi iba dan memintanya agar dapat melihat bacaan tersebut. Dan Subhanallah, Ia begitu terguncang dengan kandungan Al Qur'an tersebut, hingga akhirnya ia memeluk islam pada hari itu juga. Ia akhirnya menjadi salah seorang Shahabat Rasul, dan salah satu diantara 10 Shahabat rasul yang telah di jamin masuk Surga, Subhanallah. Ia pun menjadi salah seorang Khulafur Rasyidin, Menggantikan Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq. Di masa Kekhalifannya lah, Islam berkembang dengan pesat, bahkan kerajaan Romawi dan Persia ditaklukkan dalam waktu satu tahun.

Kisah Lainnya adalah sepupu Rasulullah, Abu Sufyan Bin Harits, yang bersama putranya Jafar, mendatangi rasulullah untuk memeluk agama Islam, setelah selama 20 tahun memerangi Rasulullah. Keraguannya dengan Agama Nenek Moyang sebetulnya sudah mulai ada saat Perang Badar, pada waktu itu ia melihat kejadian yang mengherankan dirinya, ketika melihat pasukan berpakaian serba putih turun dari langit membantu pasukan Kaum Muslimin. Ia menjadi salah satu Shahabat dekan Rasul, dimana pada saat Perang Hunain, ia termasuk dari delapan orang yang tidak beranjak pergi meninggalkan Rasul ketika Pasukan Muslim tercerai berai, dan tetap memegangi Tali Kekang Kuda Rasul, dengan Harapan Ia bertekad melakukan Jihad Fi Sabilillah.

Ibrahim Bin Adham, salah seorang Sufi ternama. Latar Belakangnya adalah seorang Raja, yang bergelimang harta dan kemewahan. Suatu malam Ia berdialog dengan suara yang didengar dari atap, dan kalimat "Tuan yang Gila, karena mencari Allah di dalam Istana," membuatnya tersentak dan menjadi gelisah, hingga akhirnya ia memiliki keyakinan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi Ulama yang terkenal Zuhud dan Tawadu.

Momen Transendental, adalah sebuah Hidayah dari Allah, yang datangnya tidak setiap waktu dalam hidup kita. Saya sendiri banyak menyaksikan beberapa orang disekeliling saya yang mengalami hal-hal yang menjadikannya semakin dekat kepada Allah, salah satunya seorang yang menjadikan saya kagum terhadap Ibadahnya di masa tuanya, hingga akhirnya berpulang, "tersadar" setelah mendengar lagu "Sajadah Panjang"nya Bimbo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun