Resume minggu ini bertemakan agrobisnis, seperti yang kita tahu agrobisnis adalah bisnis usaha berdasarkan pertanian atau hal lainnya yang menjadi factor-factor pendukungnya. Pada kesempatan kali ini, kami focus terhadap penghentian impor beras oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo berpendapat bahwa penghentian impor beras dan komoditas lainnya dapat menimbulkan kemandirian pangan.
Pernyataan itu didukung oleh Rusli Habibie selaku Gubernur Gorontalo, yang juga telah menyatakan langsung kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Menurut Rusli penghentian impor beras sangat membutuhkan penunjang yaitu infrastruktur pendukung. Dalam hal ini infrastruktur yang beliau maksud adalah memrioritaskan pada perbaikan irigasi juga penambahan lahan-lahan pertanian. Dan hal lainnya seperti pupuk ataupun bibit juga harus sedia tepat pada waktunya. Agar kegiatan pertanian tidak terhambat nantinya.
Salah satu daerah yang menolak masuknya beras impor adalah Kabupaten Bone Bolango. Menurut Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Bone Bolango Fenny Monoarfa, dalam upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi sawah dari tahun ke tahun , Kabupaten Bone Bolango belum pernah mengalami defisit beras, malah mendapatkan surplus. Jadi menurut mereka, mereka tidak memerlukan beras impor
Melalui isu di atas tadi kami berpendapat bahwa penghentian impor beras perlu didukung agar pertanian nasional bangkit kembali. Karena dengan kita mengandalkan beras local perekonomian dan kesejahteraan para petani pun ikut meningkat. Selain  itu kita tidak harus bergantung kepada negara lain karena kita dapat memenuhi kebutuhan dalam negri kita sendiri, jadi ketika negara pengekspor itu mengalami masalah kita tidak terkena imbasnya dalam hal pangan. Selain itu infrastruktur pendukung lainnya yang juga harus diperbaiki adalah transportasi, jalan raya ataupun jalan tol yang dapat mempercepat pengiriman beras maupun bibit atau pupuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H