Apa itu Pendidikan Multikultural?
Sebelum memahami pendidikan multikultural, mari kita cari tahu apa itu multikultural. Multikultural secara Bahasa merupakan gabungan dari kata multi dan kultur. Multi berarti : banyak, lebih dari satu, dan kultur berarti kebudayaan. Jadi secara arti kata, multikultural berarti multi kebudayaan. Multikulturalisme sebenarnya adalah ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya. Multikulturalisme mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Baidhawi, 2005)
Pendidikan multikultural sendiri adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku, dan aliran (agama). Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme budaya ke dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan, saling menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan sosial (Rustam, 2013)
Dari pengertian di atas maka dapat kita lihat bahwa Pendidikan multikultural sendiri sangat mengedepankan tentang penghargaan terhadap perbedaan. Dengan menyadari akan perbedaan yang dimiliki entah itu adalah budaya, etnis, suku, agama, dan sebagainya maka secara otomatis kita akan memiliki sikap yang "sadar" bahwa perbedaan merupakan suatu keniscayaan yang harus kita sikapi dengan terbuka dan positif. Tidak hanya itu, Pendidikan multikultural juga menekankan adanya sikap untuk saling memahami.Â
Sikap ini menjadi kunci untuk menciptakan pribadi yang memiliki rasa empati, terbuka yang akibatnya akan meningkatkan sikap toleransi yang dimiliki individu. Pendidikan multikultural mendorong kita untuk saling memahami perbedaan, kemudian
Mengapa Penting bagi Anak-Anak?
Anak merupakan investasi jangka panjang yang dimiliki oleh negara. Karena kelak, merekalah yang menjadi generasi penerus dan memegang kendali atas negara. Seorang anak itu layaknya sebuah busa yang dapat menyerap segala informasi baik itu dari ucapan, tindakan, maupun realita yang ada di sekitarnya. Merekapun cenderung akan menirukan informasi yang sudah mereka dapatkan. Karakteristik anak yang seperti inlah yang perlu dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan multikultural. Disamping seorang anak memiliki kemampuan meyerap yang baik, pembiasaan sejak dini memang perlu dilakukan.
Lalu sejak usia berapakah seorang anak dapat diberikan pendidikan? Menurut  hasil  penelitian  dibidang neurologi seperti yang dilakukan oleh Bloom,  seorang  ahli pendidikan  dariUniversitas  Chicago,  Amerika  Serikat,mengemukakan  bahwa  pertumbuhan  seljaringan  otak  pada  anak  usia  0  - 4  tahun mencapai 50% (Cropley, 94). Artinya, bila pada usia  tersebut  otak  anak  tidak  mendapatkan rangsangan  yang  maksimal  maka  otak  anak tidak akan berkembang secara optimal (Ketut, 2017) Pendidikan yang dilakukan terhadap anak menurut penelitian tersebut sebaiknya dilakukan sebelum menginjak 4 tahun. Dalam hal ini pendidikan memang diperlukan untuk perkembangan otak anak, tetapi juga untuk keperluan memberika pemahaman multikultural terhadap anak.
Memang pendidikan terhadap anak perlu dilakukan sedini mungkin. Dalam usia itu, anak-anak masih dalam posisi terikat dengan keluarga mereka, maka dari itu pendidikan multikultural harus dimulai dari dalam rumah. Dalam hal ini, orang tua memiliki tugas utama.
Pendidikan Multikultural Bukan Hanya Pendidikan di Sekolah
Oleh karena keberagaman di Indonesia masih banyak menimbulkan masalah, maka dari itu diperlukan suatu upaya yang saling bersinergi. Baik itu dari sekolah, keluarga, masyarkat, dan negara.Â