Harga BBm naik, TDL naik, gas naik, ongkos bus naik, harga gorengan naik, semua harga jadi naik..pemicu cuma satu karena pembiayaan rupiah kita nggak cukup untuk beli dollar..lho kenapa bisa demikian..
kalau income kita surplus..pasti kita bisa mengendalikan nilai tukar..tapi kalau hutang negara dan swastanya lebih gede..pasti nilai rupiah kita terjajah... segala-galanya mana bisa kita bisa bersaing dengan negara tetangga.
konsep bocor boleh dikonkritkan..diformulasikan dengan konkrit...
rubah undang-undang yang berhubungan devisa bebas..masa ada suatu negara yang devisanya keluar masuk kayak ingus bebas aja
rubah kebijakan bank nasional yang meberi suku bunga tabungan yang kecil banget..sementara bunga pinjaman mencekek batang leher...bagaimana rakyat mau nabung di dalam negeri kalau suku bunga tabungannya kecil banget..mau usaha juga riskan ditodong mulu sama preman2 setempat..belom lagi berokrat2nya..kalau gini terus maka ..capital flight akan terbang terus..bank kita kekurangan cadangan devisa..malah negera lain yang untung..kelimpahan tabungan dalam dollar.
setelah nilai tukar kita menguat baru rakyat dikasih kartu..nyetak kartunya jadi murah..kartu yang dicetak jadi banyak...semua rakyat kebagian semua kartunya..lucunya kenapa kita harus cetak macam2 kartu..untuk apa itu e-KTP kalau katanya untuk single identity....katanya bicara teknologi informasi dan pengawasan..kenapa e-KTP yang mahal2 malah nggak dimanfaatkan secara nasional untuk segala kebutuhan..kenapa harus nyetak kartu2 lagi..katanya mau hemat..supaya APBN kita produktip.
nilai tukar rupiah..itulah sebenarnya kunci yang dibicarakan semua dalam debat capres...nilai tukar itu menggambarkan kita negeri terjajah atau bukan...kita negeri terhormat atau tidak...kita negeri yang disegani atau tidak
apa sih manfaatnya pemerintah menaikkan harga bbm, gas, listrik dll...katanya beban subsidi kegedean,,kenapa beban subsidi kegedean..karena komponen harga beli bbm dalam mata uang asing..nilai tukar mata uang asing gede banget..sementara jualannya dalam rupiah..akhirnya rupiahnya nggak cukup..lantas pertamina rugi..supaya nutup naikin harga bbm..sekali naikin harga bbm rakyat jadi korban semuanya..demikian juga dengan gas, listrik..
setelah harga bbm, gas, listrik dan jengkol pete cabe naik...maka step berikut harga 1 dollar juga naik tadinya 1 dollar = 10.000 sekarang sudah 12.500..harga dollar juga mengikuti kenaikan harga domestik..sementara harga domestik akan disesuaikan dengan harga pasar dengan menggunakan uang dollar untuk dasar ukurnya..jadi apa manfaatnya naikin harga2 tersebut..lebih baik..turunkan harga dollar tersebut gimana caranya...baru itu nasionalisme...
ini yang nggak pernah dibahas...sekarang capres mana yang bisa melakukan ini...baru layak dipilih...
sekali lagi biangkerok amburadulnya ekonomi kita dan merembet kesektor lainnya adalah nilai tukar yang nggak ada proteksinya lagi dan kebijakan tabungan perbankan dan semua harga domestik mengacu kepada harga pasar.