Cerita ini di Yunani sezaman dengan Socrates menjadi guru Pluto atau Pluto yang mengajar Socrates, ceritanya di kampung kecil Dephi saat itu ada orang tua yang sangat arogan, mempunyai rumah sederhana yang kecil. Karena di kampung itu hanya ada satu rumah dia , sikakekini mengajak dan mengundang orang2 sekelilingnya membesarkan rumah itu. Orang2 kampung yang lugu dan jujur itu dengan senang hati membantu dan membesarkan rumah sikakek sehingga jadi bagus dan rame dengan sekelompok orang2 yang sangat positif dan antusias untuk bekerja sama menjaga rumah itu. Tapi sikakek yang bernama si Oediplasieous itu memang mempunyai hati dan karakter yang tidak normal. Kadang2 kalau tidak dilihat orang si Oediplasieus itu suka mencolek atau mengganggu cewek2 yang bahenol nerkom, kadang dicolek kadang dikedipin, pokonya gitulah. Dia selalu kalau ada yang masuk ke rumah itu selalu berteriak, ingat rumah ini rumahku, aturanku dan harus menyenangkanku, kalau tidak suka sana pergi. Si Odiplasiosieus itu, mempenyai penyakit yang disebut mental disorder, merasa dia sendiri yang benar. Padahal rumah itu dibesarkan dan diperindah oleh orang2 sekililingnya.
Suatu saat dia pergi ke kota besar Athena untuk, bertemu dengan Socrates, untuk minta petunjuk. Begitu tiba dia di Athena dia terkejut melihat bagaimana kota itu sangat besar dan ramai, tidak seperti di Delphi yang kecil dan sepi dimana dia selalu di hormati oleh setiap orang yang melihat dia. Di Athena jangankan orang melihat dia, kelihatanya dia menjijikan, karena kebiasaan di Delphi hia hanya pakai celana kolor dan baju bagor saja. Sedangkan di Athena orang2 memakai toga yang indah dan halus. Melihat wanita2 cantik yang berpakaian indah, air liurnya meleleh, tapi jangankan dilihat sama wanita2 itu.
Pendek cerita si Oediplasieous ketemu sama Socrates, dan menananyakan bagaimana supaya dia bisa tetap disegani orang, dihormati, disenangi sama cewe2 muda dan ditakuti sama pemuda2 yangaggressive untuk maju.
Socrates hanya menjawab satu kalimat.” Hey Oediplasieous tua, kalau kamu menghormati dan menghargai orang lain, maka kamu akan menjadi terhormat dan dihargai.” (Kumpulan kebijakan dari Socrates dan Pluto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H