Beberapa hari yang lalu, saya tidak berhenti tertawa melihat fenomena aksi pembelian saham secara masif yang dilakukan oleh investor ritel "receh", tergabung di dalam komunitas subreddit Wallstreetbets, utamanya pada saham Game Stop. Para Hedge Fund kelas kakap kebakaran jenggot karenanya, mereka merugi hingga jutaan dollar sampai merengek-rengek di televisi, utamanya di Fox News.
Sampai akhirnya, broker seperti Robinhood, memblock trading saham Game Stop, Nokia, AMC dan lain-lain, hingga para investor "receh" ini mencari asset lain yang tidak mudah untuk diblock dan mudah untuk diperjualbelikan selama 24/7. Dari bursa saham, kini mereka melirik Crypto, khususnya Dogecoin.
Sejak awal Februari, Elon Musk memborbardir media sosial dengan beberapa cuitannya tentang Dogecoin. Sejak itu, serangkaian kicauan CEO Tesla itu mampu mendongkrak harga aset kripto berlogo anjing Shiba Inu hingga lebih dari 50 persen.
Ini bukan kali pertama Musk menjadi sentimen positif bagi pergerakan Dogecoin. Pada 20 Desember lalu, dirinya sempat menulis satu kata "Doge", setelah itu harga Dogecoin langsung melesat 20 persen.
Sepanjang Januari 2021, Dogecoin mengalami peningkatan yang sangat signifikan, sebanyak 877,12 persen. Peningkatan yang sangat dramatis, bila dimisalkan seseorang mempunyai Dogecoin seharga 1.000 dollar sebelum peningkatan, kini nilai yang dimiliki seseorang itu menjadi sekitar 10.000 dollar. Benar-benar menggiurkan, bukan?
Lalu, apakah alasan peningkatan nilai Dogecoin hanya karena cuitan Elon Musk?
Dogecoin adalah cryptocurrency yang diciptakan oleh Billy Markus (IBM software engineer) dan Jackson Palmer (Adobe software engineer) pada 6 Desember 2013. Di dalam dogecoin terdapat gambar imut anjing jenis Shiba Inu dalam meme "Doge" yang booming sekitar tahun 2013, dari situ nama dogecoin diambil.
Dogecoin, dalam sejarahnya, juga mengalami fluktuasi yang sangat signifikan. Pada 19 Desember 2013, nilai Dogecoin melompat tinggi, hampir 300 persen hanya dalam 3 hari, dari $ 0.00026 ke $ 0.00095. Peningkatan ini terjadi karena pemerintah China melarang bank di China untuk berinvestasi di Bitcoin.[1] Walaupun, tiga hari kemudian, nilainya kembali terjun bebas hingga 80 persen.Â
Pada 2 Juli 2020, nilai Dogecoin kembali melompat tinggi. James Galante, seorang influencer, melalui akun Tiktok-nya mengeluarkan challenge bagi followernya untuk membeli Dogecoin dengan klaim "all get rich".
"Dogecoin is practically worthless. There are 800 million TikTok users. Once it hits $1, you'll have $10,000. Tell everyone you know!" kata James Galante dalam video yang dikeluarkan tanggal 2 Juli 2020 tersebut.
Dalam 24 jam setelah video tersebut, nilai Doge coin meningkat 687 persen dari rata-rata nilai Dogecoin setahun terakhir. Tetapi kemudian langsung terjun bebas sehari kemudian sebanyak 71 persen.
Melihat begitu fluktuatifnya nilai Dogecoin dalam 48 jam terakhir, ketika itu akun resmi Dogecoin sampai harus mengeluarkan peringatan agar tidak impulsif mengikuti challenge. "Be mindful of the intentions people have when they direct you to buy things. None of them are in the spot to be financially advising," tulis akun resmi Dogecoin ketika itu.
Ikut bandwagon dogecoin?
Saya di sini bukan sebagai finansial advisor, tetapi melihat sejarahnya, peningkatan nilai Dogecoin selalu akan diikuti oleh terjun bebas. Hal itu tentu bisa berarti baik ataupun buruk, tergantung kita melihatnya dari mana. Tetapi, sebagai iseng, mari kita bandingkan Dogecoin dengan Bitcoin.
Bitcoin adalah mata uang deflasi, artinya ketika seseorang menambang bitcoin, kesulitan akan bertambah. Selain itu keuntungan akan terpotong setengah setelah sekitar 4 tahun. Oleh karena itu, kelangkaan bitcoin sangat tinggi, bitcoin hanya punya supply sebanyak 21 juta koin.Â
Sedangkan dogecoin adalah kebalikannya, mata uang inflasi. Ketika seseorang menambang dogecoin, dia akan mendapat reward sebanyak 10.000 koin. Saat ini, tidak ada batasan berapa Dogecoin yang ada, yang berarti bila tidak ada permintaan, supply akan terus muncul yang akan menurunkan nilai. Saat ini ada sekitar 127 milyar dogecoin dan 113 milyarnya sudah ditambang.
Dan yang perlu diketahui adalah, pada 1 Februari 2021 dalam interview di Clubhouse, medsos baru berbasis audio yang dirilis di AS pada Maret 2020 lalu, Elon Musk mengatakan bahwa dalam beberapa kesempatan ia bercanda tentang dogecoin, dan itu hanya candaan belaka.
Akan tetapi takdir mencintai ironi. Dan hasil yang paling ironi adalah bila Dogecoin menjadi mata uang seluruh dunia di masa depan.
"Occasionally I make jokes about dogecoin but they are really just meant to be jokes. Dogecoin was made as a joke to make fun of crypto currencies. But fate loves irony. The most entertaining outcome and the most ironic outcome would be that dogecoin becomes the currency of Earth in the future."[2]
Ya, tweet Elon Musk tentang dogecoin adalah "Its just a prank, bro" versi Elon. Setelah komen tersebut, nilai dogecoin sedikit menurun, walaupun kemudian naik kembali.
Sebenarnya setelah komentar Elon Musk tanggal 1 Februari 2021 tersebut, pasar cryptocurrency tidak banyak berubah. Akan tetapi, ketika komen seseorang yang bahkan tidak berinvestasi pada dogecoin, seperti Elon, dapat memfluktuasi nilai dogecoin, terlihat sangat riskan.
Entahlah, masa depan siapa yang tahu? tapi bisa diperkirakan sampai titik tertentu bila kita tidak berinvestasi secara impulsif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H