Ketrampilan membaca dalam mata pelajaran bahasa Inggris di SMA sangat dibutuhkan siswa untuk memahami maksud dari teks yang dibaca. Siswa cenderung malas untuk membaca teks berbahasa Inggris secara individu karena keterbatasan perbendaharaan kata, sehingga mereka cenderung susah memahami maksud dari teks secara keseluruhan. Terlebih ketika guru tidak dapat menyajikan materi dengan cara yang menyenangkan.
Guru bahasa Inggris memerlukan beberapa strategi pembelajaran yang efektif agar kelas membaca menjadi lebih menarik dan menyengkan bagi siswa. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah K-W-L (Know, Want, and Learned). Strategi ini pertama kali digunakan oleh Ogle pada tahun 1986. Strategi K-W-L biasanya digunakan oleh guru bahasa Inggris untuk mengajarkan teks ekposisi, terutama hortatory exposition.
Teks hortatory exposition adalah jenis teks yang menyajikan argumen atau alasan untuk mendukung sebuah pendapat. Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu atau bertindak dalam hal tertentu. Teks ini memiliki tiga bagian yaitu thesis (pengenalan ide pokok), arguments (pendapat yang mendukung ide pokok), dan recommendation (ajakan untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan thesis dan arguments yang disajikan). Teks ini biasanya diajarkan untuk siswa SMA kelas XI yang sudah dapat memulai untuk berpikir lebih kompleks.
Terkait dengan pengajaran teks hortatory exposition, guru bahasa Inggris SMA dapat menggunakan strategi K-W-L di dalam kelas. Tujuan dari penggunanan strategi pembelajaran K-W-L adalah mendorong siswa untuk aktif dalam berdiskusi di sebuah kelompok dan memahami maksud dari teks yang diberikan oleh guru. Bekerja dalam sebuah kelompok memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membantu dalam memahami teks secara keseluruhan. Harapannya kegiatan membaca teks di kelas dapat menjadi lebih menarik.
Pada dasarnya, strategi K-W-L memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang apa yang mereka ketahui tentang judul teks yang diberikan oleh guru (know). Sebelum teks dibagikan oleh guru dan kemudian siswa membacanya, siswa dituntun untuk menyusun pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui ketika membaca teks tersebut (want). Setelah teks diberikan, siswa menjawab pertanyaan yang mereka susun sebelum membaca teks berdasarkan informasi yang didapat dari teks yang telah dibaca (learned).
Prosedur
Ada beberapa tahap dalam penggunaan strategy K-W-L. Pertama, guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok dapat terdiri atas tiga atau empat siswa. Setiap kelompok harus memiliki ketua kelompok yang bertugas untuk menjadi pemimpin selama kegiatan berlangsung. Guru memberikan sebuah judul dari teks hortatory exposition yang kemudian akan diberikan kepada siswa di tahap selanjutnya. Guru disarankan untuk memilih judul teks yang dekat dengan dunia siswa.
Kedua, guru membagikan satu lembar kertas kosong kepada setiap kelompok. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang strategi K-W-L yang akan digunakan selama pembelajaran. Siswa dituntun untuk membuat kolom yang berisi tiga bagian: K (know), W (want), dan L (learned). Kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang apa yang mereka ketahui tentang judul teks yang telah diberikan oleh guru. Hasil diskusi yang berbentuk beberapa pernyataan dituliskan di kolom K (know). Setiap kelompok dapat menulis tiga sampai lima pernyataan sesuai dengan hasil diskusi.
Ketiga, siswa menuliskan apa yang ingin mereka pelajari dari judul teks hortatory exposition yang diberikan oleh guru di kolom W (want). Dalam tahap ini, guru belum membagikan teks. Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk berpikir dan berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari terlebih dahulu. Siswa menuliskan apa yang ingin mereka ketahui tentang judul teks yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk beberapa pertanyaan. Kolom K dan W sudah terisi.
Keempat, guru membagikan teks hortatory exposition kepada siswa di masing-masing kelompok. Guru memberikan waktu sekitar lima sampai sepuluh menit kepada siswa untuk membaca dan memahami teks yang telah dibagikan. Siswa dalam satu kelompok dapat saling membantu dalam memahami teks. Setelah itu, siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan yang mereka tulis di kolom W di kolom L (learned) berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari teks yang sudah mereka baca.
Setelah ketiga kolom (K,W, dan L) sudah terisi, guru dapat menambah aktifitas membaca dengan mendorong setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi di depan kelas. Hal ini dilakukan karena hasil diskusi di masing-masing kelompok dapat dipastikan. Kelompok yang yang sedang tidak memaparkan hasil diskusi boleh mengajukan pertanyaan terkait dengan pemaparan kelompok yang sedang presentasi, sehingga akan terjadi diskusi yang menarik antarkelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam hal ini.