Ketergantungan terhadap teknologi  sangat dirasakan oleh semua kalangan di era serba digital ini, bahkan orang dewasa saja bisa menjadi ketergantungan terhadap teknologi karena tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi di zaman sekarang ini sangat pesat penyebarannya, makin mudah untuk dipelajari. Tidak sampai situ, ketergantungan ini sangat tampak saat jauh dari teknologi yang bernama handphone hati merasa cemas, tidak tenang, dan ingin selalu melihat handphone.
Kegiatan yang seharusnya diawali setelah bangun tidur yaitu olahraga misalnya, bagi yang ketergantungan handphone akan mengecheck hp nya terlebih dahulu. Makan menonton video atau hanya sebatas scrol-scrol di media sosial pribadinya masing-masing, bahkan saat di dalam toilet juga ada yang membawa hp, melakukan kegiatan membuang air besar sambil bermain hp.Â
"Cyberpsychology" merupakan tingkah laku seseorang dalam menggunakan teknologi, termasuk di situs jejaring sosial seperti facebook dan Instagram yang popularitasnya sangat tinggi dibandingkan platform lainnya. Banyak isu penting yang perlu dikaji dalam hal ini, seperti bagaimana tingkah laku seseorang dapat merubah dunia, mengapa orang bertingkah laku berbeda Ketika di dunia maya, mengapa mereka bertingkah laku seperti yang mereka tampilkan di internet dan media sosial, perilaku jual beli daring, kecanduan menggunakan sosial media, dan masih banyak tingkah laku seseorang yang tidak sesuai saat menggunakan sosial media. Pada kesempatan ini saya akan membahas fenomena cyberpsychology yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.
Ada beberapa factor yang terkait dalam pengelolaan identitas di dunia maya (Suler J.R., 2000) yaitu:
1. Faktor pertama adalah tingkat disosiasi dan integrasi, dalam hal ini beberapa aspek identitas seseorang dapat dipisahkan, ditingkatkan, atau terintegrasi secara online. Contohnya saja, Sebagian orang dapat menampilkan diri sebagai orang yang supel di dunia maya namun tidak bisa mengekspresikan diri di dunia nyata.
2. Faktor yang kedua adalah, interaksi nilai positif dan negatif. Faktor ini menerangkan tentang pengkategorian diri negatif maupun positif. Berbagai lingkungan dan gaya komunikasi di internet berfungsi sebagai tempat uji coba fleksibel untuk mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan diri (Suler. J., R 2000)
3. Faktor ketiga yaitu tingkat fantasia tau kenyataan. Dunia maya memberikan kebebasan setiap orang untuk menunjukkan dirinya. Adanya kebebasan tersebut menjadikan ruang lebih bagi seseorang untuk berimajinasi tentang dirinya. Mereka bebas menyampaikan identitas apapun, sekalipun itu berbeda dengan kenyataannya. Biasanya imajinasi tersebut berbanding lurus dengan faktor tingkat disosiasi dan integrasi yang ada pada seseorang.
Selain keterkaitan dunia maya dengan pengelolaan identitas, diperkirakan juga bahwa kepribadian dapat berpengaruh terhadap bagaimana pengguna berinteraksi dengan internet maupun teknologi. Saat ini, dunia telah berubah dalam banyak cara bagi banyak orang, itu terutama disebabkan oleh institusi sosial dan individu telah menyaksikan dan berpartisipasi dalam revolusi teknologi informasi melalui internet.
Bukan saja ketersediaan dan aksesibilitas informasi dalam segala jenis dan inovasi dramatis dalam komunikasi antarpribadi, melainkan juga ketersediaan ruang dan masyarakat baru yang memungkinkan munculnya berbagai interaksi dan aktivitas baru lainnya bahkan tatanan sosial baru. Banyak orang dan perusahaan mengakui bahwa menggunakan sosial media dengan optimal dapat mengalami peningkatan signifikan dalam berbagai kegiatan pribadi dan bisnis, baik itu pekerjaan, sosial, bisnis, maupun yang terkait dengan pemerintah. Kita juga dapat melihat pada saat ini banyak orang serta perusahaan yang ikut dalam "perlombaan kompetitif" di bisnis teknologi dan informasi internet disertai dengan kreativitas dan potensi yang tinggi.
Perkembangan teknologi yang luar biasa telah mengubah tatanan dunia orang dan kehidupan dalam banyak cara, dari mulai mencari dan menggunakan informasi tentang topik apapun hingga ke banyak aktivitas di ranah lain. Walaupun perkembangan teknologi saat ini begitu pesat harus disadari juga bahwa dibalik adanya dampak negatif yang muncul ini tidak akan ada jika kita sebagai pengguna internet tersebut menggunakan media sosial dengan bijaksana dan memberikan respon dan dampak yang positif.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI