Mohon tunggu...
Atissa Mutia
Atissa Mutia Mohon Tunggu... -

:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi-tradisi Lokal Masyarakat Jepang

16 Januari 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:30 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam tugas kelompok mata kuliah Antropologi saya, saya mendapat tugas untuk mempresentasikan tentang kebudayaan jepang dan inilah sebagian artikel tentang tradisi kebudayaan jepang.

Orang Jepang biasanya jarang tersenyum, kaku dan terlihat sering salah tingkah. Mengetahui ada apa dibalik kebiasaan yang sering dilakukan mungkin dapat sedikit menyibak kemisteriusannya.
Kimono, sumo, sumpit dan sake adalah empat hal yang selalu berkaitan dengan Jepang. Keempat hal itu juga banyak mempengaruhi cara hidup mereka.

Kimono


Kimono misalnya, baju tradisional ini ternyata bukan sekedar penutup tubuh. Banyak falsafah hidup yang terkandung di dalamnya. Mengenakan kimono tidak boleh sembarang. Ada aturan baku yang harus diikuti. Tidak hanya itu, banyak hal unik yang dilakukan masyarakat berkaitan dengan hal-hal tersebut.

Sumpit

Sumpit tidak bisa dipisahkan dalam tata cara makan. Sebagian besar orang Jepang akan mematahkan sumpitnya menjadi dua bagian selesai makan. Menurut adat, apabila sumpit tidak dipatahkan, mereka akan terserang suatu penyakit akibat makanan tersebut.

Namun, saat ini tradisi tersebut hanya dilakukan saat bersantap di restoran. Untuk bersantap di rumah, setiap anggota keluarga menyimpan sendiri sumpit masing-masing. Bertukar sumpit, tabu dilakukan karena dapat dianggap membawa sial.

Budaya yang dipengaruhi agama Budha juga mempengaruhi pentingnya benda ini. Masyarakat Jepang selalu menyediakan semacam sesaji untuk arwah kerabatnya yang berbentuk semangkuk nasi dengan sepasang sumpit yang tertancap tegak lurus ditengah nasi. Sepintas benda ini akan berbentuk seperti kuburan dengan sumpit sebagai nisannya.

Sumo

Kita mungkin bertanya mengapa pemain Sumo selalu berbadan gendut dan besar. Memang, syarat utama pemain Sumo adalah laki-aki dengan struktur tulang besar, dan mampu dan mau menambah berat badannya.

Tidak semua pemain sumo berbadan besar sejak kecil. Malah, banyak yang menjadi besar dan gendut setelah masuk pelatihan khusus. Ketika seseorang sudah diterima sebagai pemain sumo, ia harus mampu menjaga “kebesaran” badannnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun