Film ini makin mengukuhkan dirinya sebagai bintang action wanita paling top sejagat. Di film kali ini, ia beradu akting dengan Johnny Depp. Kisahnya sendiri berkisar di dunia spionase, dimana kalau Anda jeli akhir cerita sudah akan tertebak di 1/4 bagian akhir film. Mengingat tema ini sudah banyak, maka akan terasa klise bagi yang sering menonton film. Namun, dengan kerumitan plot dan kedalaman karakter, film ini masih tetap menarik untuk disaksikan.
Jolie kali ini memerankan Elise Clifton-Ward, yang tidak jelas apa pekerjaannya -hingga menjelang 1/4 bagian akhir film- namun kaya-raya. Ia hanya dikisahkan sebagai pacar dari seorang buronan polisi di 14 negara karena melakukan kejahatan keuangan. Nama sang buronan itu adalah Alexander Pearce. Ia merupakan akuntan dari seorang bos mafia asal Inggris namun beroperasi di Rusia, bernama Reginald Shaw. Namun ia kemudian menggelapkan uangnya sebesar 2,3 milyar dollar! Satu ketika, setelah 2 tahun tak bertemu, Elise menerima pesan dalam amplop tertutup dari Pearce agar pergi dengan kereta api dan agar di dalam kereta mencari seorang pria yang tipikalnya mirip dirinya. Pearce sendiri sudah tidak diketahui seperti apa wajah dan penampilannya. Karena diyakini ia sudah melakukan operasi plastik.
Di kereta api itulah, Elise bertemu dengan seorang pria berkumis dan bercambang. Ya, Anda tentu bisa menebak dia adalah karakter yang diperankan Depp. Namanya Frank Tupello, seorang guru matematika di sebuah SMA di Amerika Serikat. Mereka berdua sama-sama berangkat dengan kereta api super cepat dari Paris-Prancis menuju Venice-Italia sebagai turis. Karena itulah judul film ini “The Tourist”.
Adegan selanjutnya berkisar pada pengejaran Pearce. Karena polisi tidak tahu seperti apa rupanya sekarang, ia diduga akan kembali menemui Elise kekasihnya. Maka, Elise-lah yang dikuntit dan diintai. Elise sendiri mengetahui hal ini. Maka, untuk kamuflase, ia malah mengajak Frank untuk ikut bersamanya ke hotel bersamanya. Ia malah secara provokatif menciumnya di hadapan polisi yang mengintai. Frank tampak bingung karena kemudian ia pun jadi obyek pengejaran, terutama oleh anak buah Shaw. Polisi Inggris (Scotland Yard) sendiri mencari-cari Pearce karena dituding menunggak pajak sebesar US$ 744 juta. Maka, Frank yang dikira Pearce dikejar-kejar oleh dua pihak: polisi dan mafia.
Cerita selanjutnya akan sangat [spoiler alert!] bila saya tuliskan di sini. Bagi saya, film ini bagus terutama karena dua hal: plot dan karakternya yang terbangun. Sebagai bonus, pemirsa akan disuguhi pemandangan kota Venice-Italia yang romantis lengkap dengan gondolanya. Karena banyaknya kanal, adegan kejar-kejaran menggunakan boat beberapa kali terjadi. Akan tetapi, jangan mengharapkan action ala James Bond atau Bourne, karena film ini cenderung soft. Yang lebih dipentingkan di sini adalah intelligence dan tricky tactic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H