Mohon tunggu...
Atissa Mutia
Atissa Mutia Mohon Tunggu... -

:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pidato Obama

3 Januari 2011   05:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengakhiri kunjungan singkat--kurang dari 24 jam di Jakarta, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan kesan mendalam di Universitas Indonesia pada Rabu, 10 November 2010.

Di depan sekitar 7.500 undangan, dan penjagaan super ketat, pidato Obama memukau publik yang hadir.

Obama tiba di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada pukul 9.20 pagi. Tanpa upacara, tepuk tangan membahana saat Obama tampil dari sisi panggung, dan berjalan menuju podium. Dia melambaikan tangan, dan tersenyum lebar kepada hadirin yang menunggu sejak pukul 06.00 pagi.

Sejumlah tokoh Indonesia hadir menyimak pidato Obama, antara lain mantan Presiden BJ Habibie, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar dan tokoh - tokoh lainnya.Obama mengatakan, bahwa Indonesia adalah bagian dari dirinya. Dia lalu membagi kenangan masa kecilnya tinggal di Menteng Dalam, Jakarta. Saat itu, ibunya Ann Dunham menikah dengan lelaki Indonesia, Lolo Soetoro.  “Sebagai seorang bocah, saya terdampar di sebuah dunia yang berbeda. Namun, orang-orang di sini membuat saya merasa berada di rumah saya sendiri,” ujar Obama mengenang.

Tiga Hal Penting

Pada pidato itu, setidaknya Barack Obama menyebutkan tiga hal yang menjadi perhatian selama kunjungannya ke Indonesia. Tiga hal itu adalah pembangunan, demokrasi, dan keyakinan beragama. "Indonesia dan Amerika saling bergantung. Contohnya adalah peningkatan ekonomi di kalangan menengah berarti juga pasar baru bagi ekspor AS," ujar Obama.

Dalam soal pembangunan, Obama menyebutkan Indonesia dan Amerika memiliki hubungan yang kuat dan bergantung satu sama lain.  Indonesia juga dinilai berperan besar dalam peningkatan ekonomi global.

Indonesia dinilai juga merupakan negara dengan toleransi beragama yang tinggi. Dia mencontohkan masjid dan gereja yang dibangun berdampingan. Sebelum ke Universitas Indonesia, Obama sempat mengunjungi Masjid Istiqlal, sebagai bukti niatnya serius berdialog dengan dunia Muslim.

Tindakan itu tampaknya konsisten dengan pidato yang disampaikannya di Kairo, yang dikenal sebagai "Cairo Speech" saat Obama mengunjungi Mesir beberapa waktu lalu. "Pidato Depok" di Universitas Indonesia, juga menegaskan kembali sikap Obama, "yang tak pernah menjadikan Islam sebagai musuh".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun