Mohon tunggu...
Atira Zahra
Atira Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Potensi UMKM Kue Macu dan Kerupuk Inul di Desa Ramban Wetan

10 Agustus 2022   19:35 Diperbarui: 10 Agustus 2022   19:52 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bondowoso tidak hanya terkenal akan tape Bondowoso, namun ada makanan khas lain yang ditemukan di Bondowoso khususnya di Kecamatan Ceremee, di Desa Ramban Wetan yaitu Kue Macu dan Kerupuk Inul. Makanan ringan ini merupakan produk unggulan dari UMKM Desa Ramban Wetan yang dijalankan dalam bentuk home industry. 

Kedua makanan ini banyak digemari masyarakat setempat di berbagai kalangan umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kue Macu dan Kerupuk Inul berpotensi untuk menjadi makanan oleh-oleh khas dari Desa Ramban Wetan yang bisa menjadi buah tangan anda ketika berkunjung. 

Kue Macu merupakan makanan ringan khas Bondowoso yang berbahan dasar dari tepung ketan yang miliki rasa manis dan gurih. Kue Macu bertekstur renyah dengan lapisan gula merah dan topping rice crispy. UMKM Kue Macu sendiri dijalankan oleh Ibu Monalisa sejak 35 tahun yang lalu. 

Harga Kue Manco yang dijual oleh Ibu Monalisa yaitu Rp.10.000 untuk 10 biji Kue Manco. Kue Macu ini biasanya dijadikan makanan khas saat acara besar maupun menjadi camilan sehari-hari. Sebelumnya pemasaran dari Kue Macu masih dengan cara pemesanan biasa sehingga pemesan harus datang ke tempat UMKM Kue Macu tersebut.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kerupuk Inul merupakan sebutan masyarakat setempat untuk kerupuk dengan bahan dasar tepung beras. UMKM Kerupuk Inul telah dijalankan oleh Ibu Novianti selama beberapa tahun. Kerupuk Inul dibuat seorang diri oleh Ibu Novianti yang terinspirasi dari video di Youtube. 

Setelah beberapa kali melakukan percobaan sendiri akhirnya Ibu Novianti dapat membuat Kerupuk inul dengan bahan tepung beras, tepung kanji, bleng, air kapur sirih bawang putih, terasi dan garam. Sebanyak 1 kg Kerupuk Inul dibagi menjadi 40 bungkus dan dijual dengan harga Rp 4.000/bungkus. 

Pemasaran dari Kerupuk Inul dengan sistem konsinyasi di warung-warung sekitar dan dengan cara pemesanan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNEJ kelompok 258 melalui program kerjanya membantu dalam mengembangkan UMKM ini dengan branding produk dan pemasaran Kue Macu dan Kerupuk Inul agar dapat dijalankan secara continue dan pemasarannya menjadi lebih luas. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun