Mohon tunggu...
Atira Zahra
Atira Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Potensi Wisata Religi di Desa Ramban Wetan: Asta Sonar Bulan

3 Agustus 2022   10:49 Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:51 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Ramban Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso memiliki situs sejarah  Islam bernama Asta Sonar Bulan. Situs Asta Sonar Bulan ini berupa makam seorang tokoh penyebar agama Islam di Desa Ramban Wetan. 

Asta Sonar Bulan merupakan penyebar agama Islam di Desa Ramban Wetan yang berasal dari Kerajaan Demak. Beliau diutus untuk menyebarkan agama Islam khususnya di Desa Ramban Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Beliau merupakan tokoh agama yang berasal dari Suku Madura.

Saat ini, situs sejarah Islam Asta Sonar Bulan di Desa Ramban Wetan dikelola oleh juru kunci bernama Ali Usman. Pada awalnya Asta Sonar Bulan masih belum terurus dengan baik sehingga kurangnya pengunjung yang datang untuk ziarah. 

Tetapi saat ini, Asta Sonar Bulan sudah direnovasi sejak tahun 2000-an sehingga sudah mulai banyak pengunjung yang datang untuk berziarah. 

Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Situbondo, dan daerah Bondowoso. Peziarah tersebut biasanya menetap di Asta Sonar Bulan selama 2-3 hari lamanya.

Dokpri
Dokpri

Selain menerima kunjungan dari peziarah, Asta Sonar Bulan juga memiliki kegiatan rutinan yang dilakukan setiap malam bulan purnama. Kegiatan tersebut berupa istighosah dan doa bersama yang dihadiri oleh masyarakat setempat yaitu masyarakat Desa Ramban Wetan dan sekitarnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan meningkatkan semangat spiritualisme. 

Kedepannya situs sejarah ini dapat dijadikan sebagai wisata religi di Desa Ramban Wetan, mengingat akan potensi sejarah yang dimiliki dan kepercayaan masyarakat setempat mengenai sejarah Islam yang dapat dikenal lebih luas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun