Mohon tunggu...
atiq rohmatika
atiq rohmatika Mohon Tunggu... -

masalah itu bukan untuk dihindari tetapi harus dihadapi,yakinlah untuk setiap langkah kita selama itu benar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Putusnya Persahabatan

8 Mei 2015   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Putusnya persahabatan

Sahabat adalah sosok yang cukup berharga dalam hidup ini,kehadirannya dapat menepis kesedihan,menghapus luka dan air mata,membawa canda dan kehangatan dalam setiap tutur kata,seperti yang terlihat saat padat kedua sahabat yang bercanda ria yang seakan tak ada sedikitpun yang membebani hidup mereka…”Ok.besok aku tunggu dirumahku ucapnya diva sambil mencium pipi sahabatnya …daah! Daaah!”,begitulah setiap hari kehidupan kedua sahabat yang sudah terbilang sangat dekat dan seakan tak dapat dipisahkan…namun jika Allah yang berkehendak tak ada yang tak mungkin…hingga suatu ketika terjadi sebuah peristiwa yang membuat keduanya saling membenci dan tak ada lagi saling sapa ataupun senyum diantara keduanya…

Malam yang damai tiba..tuut tuuut..terdengar suara Hp yang berdering membuat della yang tidur pulas terbangun dari tidurnya…ternyata diva sahabatnya…Asslamualaikum..ada apa va? ucapnya sambil memeluk erat guling kesayangannya..”dela maksud kamu apasih kamu tega banget sama q,mulai sekarang jangan sapa aku lagi,pengianat kamu! terdengar suara bentakan dalam telvon dan tiba-tiba terputus hal itu membuatnya terbelalak dan sedikit heran…della merenunginya tak mengerti..mungkin dia salah sambung ucapnya sambil kembali menidurkan tubuhnnya..tak lama kemudian Hpnya kembali berdering dengan nada SMS..”del kamu tega sama Q katanya sahabat,sahabat macam apa kamu ini yang tega menyakiti temanya sendiri mulai sekarang kita putus dan jangan pernah ngomong lagi sma Q sampai kapanpun!..” della yang sedikit sadar langsung terbangun dan semakin tak mengerti, dia merasa tidak berbuat kesalahan apapun kepada sahabatnya…berkali-kali dia mencoba menghubungi novi dan ingin mencari kejelasan namun selalu diriject…diapun mengira semua ini hanya salah faham,dan tak ingin berfikir terlalu jauh…

Suasana sekolah terlihat ramai seperti biasa namun suatu hal yang berbeda sangat terasa diva yang biasa menyambutnya pagi ini tak terlihat batang hidugnya sedikitpun..terlihat dipojok tamarabersama teman-temannya yang terkenal ramai sedang ngerumpi,sedangkan didepan kelas Nampak segerombol anak pmi yang asyik bercanda, tak lama kemudian della menemukan diva yang ternyata berkumpul dengan anak pasuska..suasana yang tak biasa terjadi membuatnya semakin janggal dan tak mengerti tak lama kemudian bel beredring pelajaran telah dimulai…divapun datang dengan wajah acuh dan cuek…”dari mana kamu va?..”Tanya della basa basi kamu tadi malam salah sabungkah”? Tanya delladengan wajah polos.. della bertanya untuk ke3 kalinya “apa ada yang salah sama aku va,maaf ya kalau aku punya salah...”tak keluar satu patah katapun dari mulutnya…wajahnya Nampak begitu murung dan tidak seperti biasanya… della pun tak iingin bertanya lagi karena takut salah..akhirnya satu hari beralu dan tak ada sedikitpun percakapan diantara keduanya dihari itu,hal itu membuatnya begitu lelah dan merasa bersalah tapi dia juga tidak tahu kesalahan apa yang telah dia perbuat sehingga diva begitu marah padanya dan hal itu tidak terjadi dihari itu saja,namun juga dihari berikutnya…della selalu mencoba untuk memulai berkomunikasi dengannya namun diva selalu menghindar dari della dan tak pernah menjawab pertanyaannya namun della tak pernah menyerah untuk itu meskipun selalu menjadi korban cuek, dia yakin hatinya akan luluh sedikit demi sedikit atas tutur sapa yang sering dia lontarkan namun semakin hari sikapnya semakin keterlaluan diva tak ingin duduk berdampingan denganya dia menempatkan mimin yang semula dikursi pinggir ,menjadi ditengah sehingga posisinya dengan della terpisah dengan adanya mimin disampingnya..suatu perkara yang tak dimengerty olehnya..membuatnya merenungi akan semua kejadian yang pernah dia lakukan dengan sahabatnya tersebut namun tak sedikitpun dia menemukan celah kesalahannya..suatu kesendirian dalam kelas membuatnya begitu bosan dan sangat tidak nyaman sehingga kakinya membawanya menacari udara segar yang bisa menyegarkan tubuhnya…kantinlah tempat pelarian yang paling aman meskipun hanya sekedar membeli minuman setidaknya ia bisa melihat orang-orang yang begitu beragam dan unik didalamnya untuk mengurangi kebosanan yang dia rasakan … della!!..panggil dua orang temannya dita dan vivi sambil duduk disampingnnya dengan membawa makanan pesanannya,mereka adalah teman lamanya dikelas 2 smp yang terpisahkan dengannya karena perubahan kelas“ makan yuk!! Ajak keduanya..della hanya membalasnya dengan senyuman kamu kenapa la Tanya kedua sahabat lamanya? “ngk papa”,jawab della dengan nada lembut,kalau ada masalah cerita aja,ucap dita,mungkin kita udah bukan temannya lagi kan udah lama kita pisah”,imbuh vivi,bukan begitu sahabatku oke2 aku akan cerita,della sangat takut kedua temannya membencinya seperti diva,dellapun menceritakan apa yang terjadi padanya saat ini saat ini kepada kedua sahabat lamanya itu sampai akhirnya ada titik terang yang dia dapatkan dari kedua nya yaitu ada kabar burung yang mengatakan bahwa della telah merebut orang yang diva cintai,dan ternyata benar terjadi kesalahfahaman,”astaghfirullah aku sama sekali tidak merebut orang yang dia cintai tapi orang yang dia cintailah yang menghubungiku terlebih dahulu dan aku tidak menyukainya karena aku juga sudah punya pacar”sahabatnya sangat percaya dengan penjelasan della karena memang saat dulu mereka bersama banyak juga yang suka sama della karena kecantikan dan keanggunanya..

Pagipun telah tiba.. della dengan semangat pergi kesekolah dan ingin maeluruskan masalahnya dengan diva…seperti biasa dia pergi bersekolah dengat lala.. la..aku udah ngerty masalahnya..semua hanya salah faham..aku janji kalau masalahku sama diva beres aku akan traktir kamu..ucappnya penuh semangat…hahaha

Terlihat diva sedang bercanda dengan teman-teman pasuskanya yang terlihat begitu ceria “va..tepuk della dari belakang..diva pura-pura tidak mendengarnya namun suara della yang begitu keras membuatnya malu sendiri seakan-akan ia terlihat tuli..aku ingin bicara aya ikut aku ucap della.. va ini semua salah faham…aku tidak ada hubungan dengan vian,vian memang menghubungiku tapi aku tidak menyukainya dan kitatidak ada apa-apa..della berusaha menjelaskan...diva menyimak perkataan della,maaf aku ngak percaya sama kamu la,kamu udah hianati aku,udah aku bilang jangan dekati aku lagi,bentak diva untuk kesekian kalinya dan meninggalkan della berdiri terpaku sendiri…perkataan diva barusan membuat hatinya begitu sakit dan kecewa sehingga air matanya perlahan menetes,andai langit bisa bicara aku igin mereka menjadi saksi bahwa aku tidak bersalah...

Satu minggu telah berlalu terasa sangat tidak nyaman harus berdiam diri satu sama lain dalam satu bangku..jangankan untuk bicara untuk duduk disampinyapun diva tak sudi..minggu berganti minnggu satu bulan sudah kedua sahabat ini tidak menjaliin komunikasi..dan itu membuat della benar-benar juga ingin mengakhiri semuanya..baginya tak ada lagi yang bisa dia jelaskan semua kebenaran yang dia punya telah ditolak..dia ingin di kelas enam berpisah dengannya karena mungkin itu juga yang diva harapkan…oleh karena itu dikelas 5b ini dia belajar begitu keras untuk berada di 6A..dan dapat menjalin persahabatan yang lebih baik dengan temannya yang dulu..berkat kerja kerasnnya dia dapat masuk kelas 6A dan dia ingin mengubur semua kenangannya bersama diva dan menjalin persahabatan yang baru…meski dia tahu tidak mudah untuk untuk melakukannya…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun