Mohon tunggu...
Atiqotur royyani
Atiqotur royyani Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

Memasak, Belajar Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadikan Kegagalanmu sebagai Penyemangatmu

1 April 2019   22:11 Diperbarui: 1 April 2019   22:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mediakepo.com

Belakangan ini, berita tentang pengumuman seleksi masuk perguruan tinggi sedang banyak diperbincangkan oleh khalayak umum. Berawal dari pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dimana "Dari 478.608 pendaftar SNMPTN di tahun 2019 yang diterima 92.331 siswa pada 85 Perguruan Tinggi (PTN) se-Indonesia, dengan presentase 19,29%," ucap Menristekdikti Mohamad Nasir pada saat konferensi pers Pengumuman Hasil SNMPTN di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan (22/3).

Lalu bagaimana dengan 386.277 siswa yang tidak diterima pada Jalur SNMPTN? Apakah mereka sudah tidak punya harapan lagi untuk melanjutkan belajarnya ke Perguruan Tinggi? Tentu tidak, mereka masih punya banyak jalan untuk bisa masuk di Perguruan Tinggi selain jalur SNMPTN, seperti SPAN-PTKIN, SBMPTN, UM-PTKIN, prestasi, mandiri, dan masih banyak yang lainnya.

Kegagalan dalam langkah awal bukanlah kehancuran untuk kita, kegagalan merupakah sesuatu yang mampu menjadi penguat diri kita ketika dikemudian hari kita menemui hal yang mungkin serupa dengan hal tersebut. Jangan terlalu menggantungkan diri kepada suatu hal yang hal tersebut belum dapat dijamin kebenarannya, bergantunglah pada sang pencipta.

Ketika kita menginginkan sesuatu, maka Allah hanya menyeru agar kita selalu berusaha dan berdoa serta tetap tawakkal untuk mendapatkan hal tersebut, dan ketika Allah tidak menghendaki apa yang kamu inginkan, maka kamu jangan berkecil hati, percayalah Allah akan memberi apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kau inginkan.

Pemikiran bahwa Allah akan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan seharusnya sudah ditanamkan sejak anak usia dini, meskipun ketika saat itu anak tersebut belum mengerti arti sebenarnya, namun seiring berkembangnya pola pikir anak tersebut maka anak akan memahaminya dan menjadikan pemikiran itu sebagai dasar untuk menguatkan hatinya ketika keinginan dia belum bisa tercapai, meskipun dengan sekuat tenaga ia memperjuangkannya.

Namun ketika menurut Allah keinginanmu bukanlah hal yang kamu butuhkan, maka keinginan tersebut bisa jadi tidak dikabulkan oleh Allah dan Allah akan mengganti keinginanmu yang tidak terkabul dengan sesuatu hal yang sebenarnya kamu butuhkan, yakinlah bahwa dibalik kegagalanmu pasti ada kesuksesanmu, dan percayalah kamu pasti bisa. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun