Mohon tunggu...
Nur Atiqoh
Nur Atiqoh Mohon Tunggu... -

setiap usaha pasti ada hasilnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Abnormal

3 Desember 2014   04:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Froterisme

Dizaman yang serba modern ini, banyak orang yang bertingkah yang tidak wajar. Kita tidak mengatahui orang yang normal atau abnormal. Apalagi ketika orang itu mengalami sakit pada psikisnya, pastinya ciri-ciri yang terjadi pada psikis itu tidak menandakannya ada fisikya. Pernah ada suatu kejadian terjadi ketika maya bersantai di balkon kosnya, disitu nampak seseorang yang mondar-mandir tidak jelas, terlihat orang tersebut menunggu sesuatu.

Hal itu sempat membuat maya untuk mendatangi seseorang laki-laki itu, namun saat berbalik dan ingin turun ntuk menghampiri seorang laki-laki tersebut, teman kos maya tertawa terbahak-bahak dan menimbulkan pertanyaan oleh maya. Kemudian maya mengurungkan niatnya untuk kebawah dan menghampiri temannya.

“ada apa woy???” Tanya maya serius

“may lihat deh orang aneh itu?” sambil menunjuk laki-laki yang ingin maya hampiri

Ternyata orang tersebut menunggu seorang gadis lewat, dan memeluk secara tiba-tiba gadis tersebut, secara otomatis gadis yang dipeluk tersebut lari hingga menuju kerumunan orang banyak untuk meminta bantuan, tapi setelah melepaskan gadis tersebut, laki-laki itu melakukannya lagi menunggu dan memeluk secara tiba-tiba, hal tersebut berlangsung, dan memakan tiga orang korban.

Berhubung maya adalah mahasiswa psikologi, maya sempat mengira bahwa itu adalah orang yang menderita frototerisme yang mana seorang laki-laki itu melakukan hal yang seperti itu untuk mendapatkan kepuasan seksual.

“bukannya itu orang yang suka nunjukan anunya ya??? Yang kemarin itu?” celetuk eci yang baru melihatnya

“kamu tahu ci???” Tanya maya penasaran

“iya,,pengen sih observasi, tapi takut kena gitunya” celetuk eci

Namun akhir-akhir ini laki-lakiitu tidak terlihat lagi, terakhir maya melihatnya di belakang taman, yang mana disana terdiri warung-warung kopi, dan mayoritas cowok yang tinggal disana, dan entah apa yang laki-laki itu kerjakan sekarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun