Mohon tunggu...
Nur Atiqoh
Nur Atiqoh Mohon Tunggu... -

setiap usaha pasti ada hasilnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Abnormal

8 Desember 2014   17:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:47 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INSOMNIA

Malam semain larut, dentuman jam di ruang tamu tak henti-hentinya berdentum, yang menandakan sepertiga malam dating menjemput orang tua untuk segera bangun, dan langsung menunaikan rutinitas mereka sebagai seorang muslim. Namun, terdengar percakapan dari kamar maya. Lalu orang tua maya menghampiri kamar maya.

“tok.,.,tok.,,tok.,.,., maya???” terdengar suara umi memanggil maya

“iya mi! kenapa?” sahut maya

“solat ayo!” perintah umi

“solat apa mi??? maya belum tidur dari tadi malam ini!” tandas maya

“oh yaudah cepetan tidur, udah pagi!” timpal umi kembali

Selama liburan semester maya pulang ke kampong halamannya dan maya tidak bisa meninggalkan kebiasaan di kotanya yang selalu tidur pagi untuk mengerjakan tugasnya, karena maya sangat suka dengan system kebut semalam (SKS). Sebelum masuk kedalam perguruan tinggi, pola kehidupan maya sangatlah teratur, dari dia bangun hingga dia tidur. Maya terbiasa tidur sekitar jam 09.00karena memang waktu dibatasi maya oleh orang tuanya. Namun setelah maya kos, orang tua maya memberikan kelonggaran waktu bagi maya, karena orang tua maya sudah menganggap maya sudah dewasa dan sudah mampu untuk memilih pilihan yang baik.

Gema subuh mulai menyeru, namun maya masih terbungkus selimutnya, hingga pukul 06.00 maya baru keluar dari kamarnya dengan keadaan terburu-buru menuju kamar mandi. Orang tua maya hanya melihatnya dengan pandangan aneh, 5 menit maya di kamar mandi dan keluar dengan keadaan basah, terlihat seperti orang yang baru selesai wudhu. Hal itu memancing abahnya untuk bertanya.

“baru solat may???” Tanya abah

“nanti saya jelasin bah!” sahut maya sembari lari mengabaikan orang tuanya yang memeperhatikannya.

Setelah menunaikan salat, maya keluar kamar dan menghampiri orang tuanya.

“ Tadi tanya apa bah? ” Tanya maya

“baru sholat jam segini??? Kebiasaan ya??? Sudah hamper satu bulan kamu seperti ini lo?” jawab abah dengan wajah yang serius

“iya bah, kebiasaan dari Malang, awalnya ngerjain tugas bah, tp keterusan” jawab maya dengan merunduk.

“jangan di ulangi, waktu sabtu, minggu itu buat apa? Maen? Subuh itu kewajiban buat muslim!!!” tambah abah

Maya hanya merunduk dan tidak menghadap kewajah abah, dan kemudian abah mengancam maya akan mengurangi uang saku maya, ketika maya tidur larut pagi, dan orang tua maya memperketat pengawasannya terkait itu.

Hal itu hanya berlaku di rumah, ketika maya kembali dengan rutinitasnya di malang, seperti kebiasaan semester dulu, pada setiap senin malam, maya harus rapat dengan organisasinya hingga larut, akibatnya, insomnia maya kambuh kembali, sekuat apapun maya mencoba tidur pada sore hari, hal itu tetap gagal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun