Seperti, saat Ummi Sheha ataupun di bantu oleh anaknya meracik jamu pegal linu, mulai dari mencampurkan bubuk satu dengan bubuk lainnya, lalu menyeduhnya dengan air hangat dan langsung diminumkan kepada pelanggannya atau meracik bumbu-bumbu jamu tersebut ke dalam sebuah kapsul agar pelanggan mudah membawanya kerumah dan bisa langsung di konsumsi saat di rumah.
Selain itu, Ummi Sheha tak hanya asal memberikan jamu nya kepada pelanggan. Ia bahkan layaknya seperti dokter yang menjelaskan secara rinci tentang bagaimana aturan mengonsumsi jamu, bahkan tak jarang juga para pelanggan yang akan meminta waktu ummi Sheha untuk berkonsultasi tentang masalah kesehatannya. Ilmu-ilmu ini juga tak luput bagi ummi Sheha ia bagikan kepada anak-anaknya.
Menurut ummi Sheha mulai dari tahun 2002 hingga 2018 merupakan tahun-tahun keemasan bagi usahanya itu. Namun, tepat saat pandemi corona melanda dunia dan Indonesia, usaha milik ummi Sheha tak terlepas dari dampak yang diberikan oleh pandemi corona.
Tak hanya ummi sheha yang menceritakan kisah hebat dari usaha jamu ummi Sheha tersebut, salah satu anaknya yakni beinisial (F) juga menceritakan tentang bagaimana perjuangan mereka agar tetap mempertahankan eksistensi usaha kelaurga milik mereka di tengah-tengah pandemi melanda.
“Saar pandemi melandan, tentunya usaha milik keluarga kami tak luput dari dampak pandemi corona. Mulai dari penurunan omzet yang drastic, toko yang biasanya tutup pukul 11 malam saat itu harus tutup dibawah pukul 09.00 guna mematuhi prokes dari pemerintah, hingga berkurangnya jumlah pelanggan kami seperti hari-hari biasa sebelum pandemi,” kata salah satu dari ummi Sheha yang berinisial (F) tersebut.
Meskipun demikian, bukan berarti usaha jamu ummi Sheha ini bisa gulung tikar semudah itu. Baik dari ummi sheha, anak-anak, dan suaminya pun turun andil mencari acara agar kembali membangun kesatbilitasan usaha keluarga mereka. Ummi Sheha dan keluarga mulai membuka jasa antar dan usaha jamu online selama pandemi.
Mereka dengan tekun dan tekad yang kuat mulai merintis usaha online dan menarik pasar masyarakat bahkan hingga memiliki pelanggan dari luar kota. Hal yang mereka lakukan saat mulai menargetkan pasar online, awalnya dengan menawarkan produk jamunya kepada sanak saudara di Jawa, teman-teman yang ada di kota lain, memposting jualan mereka di story Instagram maupun Whatsapp, dan juga membuka akun shopee sebagai alat distributor usaha mereka.
Meski penuh perjuangan dan keringat demi mempertahankan kestabilitasan dan nama baik usaha mereka, usaha “Jamu Ummi Sheha” tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan jamunya, kesehatan pelanggannya, dan juga menstabilitaskan perekonomian keluarga mereka. Hal ini juga dapat memberikan motivasi lebih banyak lagu bagi ummi Sheha dan keluaga untuk terus berinovasi dan terus membangun dan melebarkan sayap usaha mereka kedepannya.
“Dengan semangat, tekad, dan selalu menekuni ilmu yang ilmu yang telah diwariskan, Insyaallah akan berhasil,” kata salah satu anak ummi Sheha yang berinisial (F) saat di akhir wawancara sore tadi.