Mohon tunggu...
Atiqah Revalina
Atiqah Revalina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa dari Perspektif Ilmu Pengetahuan dan Etika, Ini Solusinya!

29 Maret 2023   11:40 Diperbarui: 29 Maret 2023   21:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan dan kemajuan teknologi di segala bidang, khususnya di bidang pendidikan, telah memberikan dampak yang sangat luas dalam berbagai aktivitas manusia, terutama dalam menghadapi zaman yang sudah lanjut. Dengan banyaknya kebutuhan dan persaingan yang begitu kompleks, dunia pendidikan perlu berbaur sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi pembentukan etika atau karakter seseorang. Terutama bagi mahasiswa sebagai generasi muda, sangat penting untuk menanamkan etika dan karakter pada diri mereka. Menurut Wilujeng (2013) manusia harus memili etika dan bermoral karena manusia adalah makhluk berakal, dan segala perbuatan dan tindakan maupun perkataan manusia harus dipertanggungjawabkan. Tindakan makhluk yang memiliki akal akan dinilai. Tindakan yang benilai itulah yang membuat hidup seseorang bermakna.

Pada saat ini dilingkungan akademisi mahasiswa sebagai kaum terpelajar atau kaum terdidik tidak mencerminkan sebagai kaum intelektual yang beretika, dimana mahasiswa terdapat melakukan suatu tindakan yang melanggar etika dalam bentuk plagiarisme. Plagiarisme adalah perbuatan yang sepenuhnya bertentangan dengan nilai dan etika akademik, dimana plagiarisme pada umumnya berupa penjiplakan karya orang lain, pencurian maupun dapat dikatakan perampokan dan diakui sebagai karya pribadi. Hal demikian didukung oleh pernyataan Makhfiyana (2013) memaparkankan bahwa plagiarisme adalah perbuatan curang yang dilakukan oleh orang lain tanpa sepengetahuan pencipta aslinya, yang melanggar hak cipta dan hak moral. Pelaku plagiarisme ini banyak dilakukan oleh kalangan akademisi, khususnya mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi.

Munculnya fenomena plagiarisme yang terjadi di dunia akademik dan tergolong pelanggaran pengambilan karya orang lain. Jika perilaku plagiarisme ini dibiarkan terus-menerus, bahkan jika dianggap biasa, maka akan mengakibatkan kemerosotan moral dan karakter mahasiswa dan civitas akademika perguruan tinggi di kemudian hari. Bisa jadi jika hal ini tidak segera ditangani, bangsa ini akan melahirkan peniru, perusak, penipu bahkan penjahat yang menghalalkan segala cara untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba untuk mengeksplorasi bagaimana melihat fenomena plagiarisme di kalangan mahasiswa dari perspektif ilmu pengetahuan dan etika.

Plagiarisme di kalangan mahasiswa merupakan suatu tindakan yang melanggar etika akademik dan ilmu pengetahuan. Plagiarisme dapat diartikan sebagai pengambilan atau penggunaan ide, tulisan, karya, atau hasil karya orang lain tanpa memberikan atribusi atau sumber yang jelas. Fenomena ini sangat merugikan bagi mahasiswa, perguruan tinggi, dan masyarakat secara umum.

Dalam konteks ilmu pengetahuan, plagiarisme dapat merusak integritas penelitian dan kredibilitas hasil penelitian. Ketika seorang peneliti menyalin atau mengambil hasil penelitian orang lain tanpa memberikan sumber atau atribusi yang jelas, maka penelitian tersebut dianggap tidak sah dan tidak bisa dipercaya. Plagiarisme juga dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan karena dapat menghambat kemajuan penelitian.

Dari sudut pandang etika, plagiarisme dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak bermoral. Mahasiswa yang melakukan plagiarisme dianggap telah mengambil keuntungan dari hasil karya orang lain tanpa memberikan penghargaan atau pengakuan yang seharusnya. Plagiarisme juga dapat dianggap sebagai kecurangan akademik yang dapat merusak reputasi dan citra perguruan tinggi.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya integritas akademik dan etika dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Mahasiswa harus belajar bagaimana menghargai karya orang lain dengan memberikan atribusi dan sumber yang jelas ketika menggunakan karya tersebut sebagai referensi dalam tugas-tugas akademik. Selain itu, mahasiswa juga harus memahami konsekuensi yang akan mereka hadapi jika terbukti melakukan plagiarisme, seperti sanksi akademik dan denda yang dapat berdampak pada masa depan akademik mereka.

Berikut penulis merangkum beberapa sumber mengenai tips untuk menghindari plagiarisme di kalangan mahasiswa

  • Mahasiswa harus memahami konsep plagiarisme, yaitu apa itu plagiarisme dan bagaimana cara menghindarinya. Mahasiswa harus mengerti bahwa mengambil karya atau ide orang lain tanpa memberikan atribusi atau sumber yang jelas dapat dianggap sebagai plagiarisme.
  • Mahasiswa harus mengutip sumber secara akurat, dengan selalu mengutip sumber secara akurat dan lengkap. Hal ini termasuk memberikan nama penulis, judul karya, tanggal publikasi, dan tempat publikasi. Mahasiswa juga harus memastikan bahwa kutipan tersebut diformat dengan benar dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
  • Mahasiswa harus membuat catatan, dengan membuat catatan tentang sumber-sumber yang digunakan dalam penelitiannya. Hal ini akan membantu mahasiwa untuk merujuk kembali ke sumber tersebut ketika mereka perlu mengutip atau merujuk sumber tersebut dalam tugas-tugas akademiknya.
  • Mahasiswa seharusnya menulis dengan gaya sendiri, apabila melakukannya dengan gaya sendiri sehingga dapat menghindari menyalin secara langsung dari karya orang lain. Jika mereka perlu menggunakan kutipan dari sumber lain, mereka harus menulis kutipan tersebut dengan gaya mereka sendiri dan memberikan atribusi yang jelas.
  • Sebaiknya mahasiswa menggunakan alat deteksi plagiarisme seperti cek turnitin dan lain sebagainya, dengan menggunakan alat deteksi plagiarisme untuk memeriksa apakah tulisan mereka mengandung plagiarisme atau tidak. Alat ini akan membantu mereka untuk mengidentifikasi bagian-bagian tulisan yang harus diubah atau dirujuk kembali ke sumber yang tepat.

Dengan mengikuti beberapa hal diatas, maka mahasiswa dapat menghindari plagiarisme dan dapat menjaga integritas akademik mereka. Mahasiswa harus selalu ingat bahwa plagiarisme adalah tindakan yang merugikan dan dapat berdampak buruk pada masa depan akademik mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun