Sudah lama banget aku pingin ke Pulau Saronde. Cerita tentang keindahan Pulau Saronde hanya bisa aku dengar dari teman atau sodara yang sudah mengunjungi pulau itu.
“Pulau kayangan yang di letakkan Tuhan di Bumi Gorontalo”
“Jangan dulu mati sebelum menginjak Pulau Saronde”
“Pasir Putihnya seperti bubuk susu Dancow”
“Sunrise dan sunsetnya benar-benar menakjubkan”
Semua testimoni teman dan sodara itu membuat aku semakin penasaran dengan keindahan Pulau Saronde. Benar gak ya?
Walaupun aku pernah lama tinggal di Gorontalo saat masih sekolah dan sekarang stay di Gorontalo aku belum pernah ke Pulau Saronde.
Kesempatan ke Pulau Saronde itu pun datang. SMS dari teman kerjaku masuk jam 2 dini hari. Isinya ngajak aku untuk jalan-jalan ke Pulau Saronde. Awalnya kesal karena terbangun dengan bunyi sms masuk. Namun membaca isi smsnya, rasa kesalku berubah rasa senang. Senang banget malah. Cihuy…akhirnya aku bisa ke Pulau Saronde.
Tanggal 13 September hari Minggu pukul 08.52 temanku Nink menjemputku. Ternyata di dalam mobil sudah ada teman-teman suaminya Nink dan ketiga anaknya. Weleh-weleh rame-rame ni ceritanya. Perjalananan dari rumahku Di Desa Hutadaa Kab. Gorontalo ke Kab. Gorontalo Utara dimana letak Pualau Saronde itu berada kami tempuh dalam waktu hampir 2 jam lamanya. Sebenarnya waktu tempunya tidak akan selama itu, cuman karena hari itu hari Minggu dan ada pasar tumpah yang letaknya pinggir jalan mengharuskan kami untuk mengambil rute yang agak memutar.