Mohon tunggu...
Atini Jahwa  Arofah
Atini Jahwa Arofah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Model Pembelajaran AIR dan Alat Peraga Kartu S2C dalam Kegiatan Pembelajaran Matematika pada Materi Barisan dan Deret Bilangan

17 Mei 2020   22:02 Diperbarui: 17 Mei 2020   22:16 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu medoel pembelajaran AIR? Menurut Dave Meier (2000) berpendapat bahwa, model pembelajaran AIR diartikan sebagai model pembelajaran yang menekankan tiga aspek, yaitu auditory (belajar  dengan mendengar), intellectualy (belajar dengan berfikir), dan repetition (pengulangan) agar belajar menjadi efektif. 

Jadi dapat disimpulakan pembelajaran dengan menggunakan metode AIR adalah pembelajaran yang akan aktif dan efektif jika di dalam pembelajarannya memperhatikan tiga hal yaitu auditory (mendengarkan), intellectualy (berfikir), dan repetition (mengulang).

Lalu apa itu media dan alat Peraga kartu S2C? Menurut Arsyad (2013:14 dalam Yustina Yuberti) media adalah yang membawa pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud tertentu. Media adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan oleh sipemberi pesan kepada si penerima pesan dalam memberikan informasi ilmu pengetahuan. 

Dan alat peraga S2C merupakan singkatan dari "Same and Similar Card" yang artinya "Kartu Yang Sama Dan Serupa" dimana kartu ini merupakan alat yang digunakan untuk membantu kita menjawab soal dalam pembelajaran matematika.

Langkah-langkah pembelajaran nya meliputi 3 tahap : pertama Auditory (belajar  dengan mendengar), kedua Intellectualy (belajar dengan berfikir), dan ktiga Repetition (pengulangan). Tetapi di dalam tahapan repetition (pengulangan) penggunaan alat peraga kartu S2C digunakan, adapun cara penggunaannya : 

  • Guru membagikan kartu S2C kepada seluruh siswa yang ada dengan jumlah yang sama.
  • Guru juga mempunyai beberapa kartu S2C.
  • Ketika guru memberikan soal atau pertanyaan, guru tersebut mengeluarkan 1 kartu yang dia punya, misalnya kartu tersebut berwarna Biru dan bergambarkan lambang Alpha. Maka hanya siswa yang memiliki warna yang sama serta gambar yang sama saja yang dapat menjawab soal atau pertanyaan tersebut.
  • Guru menunjuk siswa yang mempunyai kesempatan untuk menjawab soal atau pertanyaan tersebut.
  • Lalu guru mengambil kartu siswa yang telah menjawab soal itu.
  • Guru memberikan lagi dan lagi soal atau pertanyaan kepada siswa hingga ada 1-10 siswa yang kartunya habis.
  • Guru memberikan reward berupa nilai atau poin kepada siswa yang telah menghabiskan kartu S2C tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran matematika ini penggunaan model pembelajaran AIR sangat cocok dengan penggunaan alat peraga S2C. dilihat dari tujuan pembelajaran nya itu sendiri yaitu:

  • Menigkatkan Kepercayaan diri siswa dalam menjawab soal
  • Menumbuhkan rasa senang dalam belajar matematika
  • Membuat siswa belajar sekaligus bermain
  • Membuat siswa tidak bergantung kepada temannya dalam menjawab pertanyaan atau soal yang diberikan guru
  • Pembelajraan matematika yang lebih tersetruktur dan terarah dengan penggunaan model pembelajaran AIR

Keberhasilan penggunaan model pembelajaran AIR dan penggunaan alat perga kartu S2C terlihat dari hasil wawancara kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran. "Penggunaan model pembelajaran AIR dan alat peraga kartu S2C ini tidak membosankan dan menarik serta mempermudah saya dalam belajar materi barisan dan deret bilangan, walaupun ini pertama kali saya mengikuti pembelajaran seperti ini, tetapi saya sangat senang mengikuti pembelajaran matematika dan membuat saya lebih yakin ketika menjawab pertanyaan dari guru." Ujar Syalsabila Ferbianti siswa kelas IX-i dari Smp Negeri 8 Cirebon, Rabu(6/05)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun