Mohon tunggu...
Atina Sabila Khodijah
Atina Sabila Khodijah Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Three ways to achieve true happiness ~ be grateful ~ focus on the positives ~ spread kindness _Nulis, Ngajar, Ngebun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tulis Apa yang Kamu Pikirkan, Bukan Memikirkan Apa yang Mau Kamu Tulis

22 Juli 2020   08:36 Diperbarui: 22 Juli 2020   08:31 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang cukup sulit. Bingung harus memulai dari mana, bingung harus menulis apa, bingung bagaimana menguraikan sebuah ide menjadi sebuah tulisan. Semua itu pernah saya rasakan. Bahkan, untuk memikirkan satu paragraf saja saya bisa berjam-jam memikirkannya. Apalagi jika tulisan itu berupa karya tulis ilmiah.

Suatu ketika, saya dan teman-teman pernah ditanya oleh salah satu dosen saat melakukan perkuliahan di kelas. "Apa yang membuat kalian kesulitan dalam menulis?"

Berbagai opini mulai bermunculan. Beberapa sudah saya ungkapkan di awal. "Bingung Pak harus mulai dari mana?" kata salah seorang teman. Bapak Itu menjawab, "Menulis ya mulainya dari pojok kiri bagian atas". Ya, memang betul menorehkan pikiran di atas kertas dimulainya dari pojok kiri bagian atas. Kami pun hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan dosen tersebut.

Ada juga yang mengatakan,

"tidak ada ide,"
"Sulit merangkai kata,"
"Bingung ketika harus membangun sebuah paragraf sementara ide sulit dicari,"
"Tak ada bakat menulis."

Walau demikian, kami tetap dipaksa menulis. Sebab, menulis adalah suatu keterampilan yang harus dikuasai mahasiswa mengingat ada tugas akhir berupa skripsi yang mau tidak mau gagasan yang kita miliki harus dikemas dalam sebuah karya tulis yang cukup tebal.

Selang satu tahun, ada sebuah workshop yang diselenggarakan di kampus kami. Kebetulan salah satu pembicaranya adalah dosen di kampus kami. Ada suatu kalimat yang memotivasi saya agar mau menulis. "Tulis apa yang kamu pikirkan, bukan memikirkan apa yang mau kamu tulis," begitu kata beliau.

Ide bisa dicari di mana saja. Di sekitar lingkungan kita banyak hal yang bisa kita jadikan ide agar menghasilkan sebuah tulisan. Apapun yang terlintas di pikiran tulis saja dulu. Biarkan tulisan itu mengalir dengan sendirinya. Jangan dulu memikirkan tulisan yang kita buat bagus atau tidak.

Jangan dulu berkata, "aku tak punya bakat menulis." Pikirkan lagi jangan-jangan kamu bukannya tidak punya bakat tapi karena tidak mau menulis atau enggan untuk berkembang.

Mungkin saja, banyak kesempatan yang menghampiri tapi kita enggan mengambilnya, enggan mengembangkan kemampuan yang kita miliki. Kita mungkin terlalu fokus pada hasil, padahal segala sesuatu butuh proses. Jalani saja dulu prosesnya, jadikan setiap kesempatan yang datang sebagai ajang untuk meningkatkan kualitas diri.

Jadi, apapun potensi yang kita miliki. Cobalah lebih berani untuk mengembangkannya jangan dulu berpikir,
"aku tidak bisa seperti orang lain,"
"sepertinya itu sulit buatku,"
"pasti hasilnya jelek,"
"bagaimana kalau orang lain berkomentar buruk tentangku,"

Abaikan. Berkembanglah, mari nikmati prosesnya.

Saya menulis ini, sebaga salah satu cara untuk memotivasi diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun