Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang menjadi salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2023 diadakan oleh teman-teman mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Bisnis Jasa Makanan yang beranggotakan 10 orang. Salah satu kegiatan unggulan yang dilakukan salah satunya yaitu mengolah biji durian menjadi tepung bersama mitra ibu-ibu PKK Desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan biji durian yang belum dioptimalkan dan hanya berakhir menjadi limbah. Ditambah lagi, Desa Banjarharjo memiliki potensi besar dalam perkebunan durian. Kegiatan pendampingan pembuatan tepung biji durian ini dilakukan pada hari Ahad, 15 Oktober 2023, setelah diadakan pelatihan pada 29 September 2023 lalu. “Ibu-ibu yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan (pembuatan tepung biji durian), hari ini bisa mencoba membuat langsung kembali, kami dari tim yang akan mendampingi,” ucap Ummi Zakiyyah selaku ketua tim P2MD HMPS BISMA UAD.
Pengolahan tepung biji durian relatif mudah untuk diaplikasikan langsung oleh masyarakat karena peralatannya yang sederhana. Biji durian sebagai bahan baku utama dicuci bersih kemudian direbus, dikupas kulit arinya, pencacahan atau pengecilan ukuran dilanjutkan penjemuran, setelah dipastikan telah kering, dilakukan penghalusan dan pengayakan tepung biji durian. Karakteristik warna yang dihasilkan yaitu putih kekuningan. Hasil tepung biji durian ini akan digunakan dalam pelatihan produk berikutnya yaitu pembuatan pie susu durian dan dodol durian.
Pelatihan pembuatan tepung ini menjadi kegiatan pertama pemanfaatan biji durian di Desa Banjarharjo yang melibatkan 20 ibu-ibu PKK. Acara diawali dengan penjelasan umum cara pembuatan serta alat dan bahan yang digunakan. Selanjutnya pendemonstrasian oleh salah satu perwakilan tim P2MD yaitu Yudha Fauzan. Peserta ibu-ibu yang dibagi menjadi 3 kelompok menyimak dan mempraktikkan langsung didampingi anggota tim P2MD lainnya.
Ibu Puji Lestari selaku peserta kegiatan menyampaikan, “Dengan adanya program P2MD dari UAD ini ya kita sangat senang ya, karena dapat ilmu, dapat tambahan keterampilan untuk membuat tepung biji durian yang selama ini biji durian di daerah sini sama sekali tidak diolah, hanya dibuang begitu saja. Ternyata memang biji durian bisa dimanfaatkan menjadi beberapa produk yang bisa dijual dengan nilai yang lebih tinggi.”
Adanya program pemanfaatan potensi pangan lokal durian ini menjadi solusi dari optimalisasi biji durian yang sebelumnya hanya berakhir menjadi limbah dan tidak bernilai ekonomis. Dengan demikian, pelatihan dan pendampingan tepung biji durian menjadi bahan setengah jadi yang fleksibel dengan daya simpan yang lebih lama serta dapat digunakan kembali dapat menambah penganekaragaman pengolahan produk pangan khususnya di Desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo.
By Atika Silma Daima
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI