Mohon tunggu...
Atika PuspitaRini
Atika PuspitaRini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Aku Seorang yang sedang Belajar Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Strategi Pengembangan Sanggar Merti Di Desa Siwatu Dalam Upaya Pemberdayaan Karakter Anak Usia Dini

15 Desember 2024   19:45 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Anak usia dini menjadi masa yang cukup krusial bagi anak dalam proses pengenalan dan pertumbuhan fisik serta emosinya. Umumnya, anak pada usia ini akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat, yang tidak akan terulang lagi di masa depan. Anak-anak di usia dini sangat rentan untuk meniru dan menyerap informasi dari lingkungan di sekitarnya. Lingkungan yang positif akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan anak, sementara lingkungan yang negatif dapat memberikan pengaruh yang merugikan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi dalam proses perkembangan karakter anak, seperti perkembangan motorik, ragam bahasa dan perilaku sekitar, serta emosi sosial anak dalam proses berkomunikasi dengan teman sebayanya ataupun orang lain. 

 Maka dari itu, dalam upaya untuk membentuk karakter anak usia dini perlu dilakukan pemberdayaan yang sistematis untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter positif. Hal tersebut pastinya perlu peran keluarga dan masyarakat sekitar, dalam menciptakan pemberdayaan yang berpotensi besar untuk membentuk karakter anak usia dini yang efektif. Dalam hal inilah, yang digunakan oleh masyarakat Desa Siwatu dalam inisiatif pengembangan Sanggar Merti untuk pemberdayaan nilai-nilai moral dalam pembentukan karakter positif anak-anak. Melalui pembelajaran seni yang kental akan kearifan lokal, anak-anak diberikan bimbingan tentang Pendidikan karakter tanpa menghilangkan tradisi dan budaya yang ada. 

 Mengenai pentingnya pemberdayaan karakter anak sejak dini, hal tersebut perlu untuk dilakukan karena Pendidikan karakter sangatlah penting untuk membangun sebuah bangsa yang beradab. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus sudah ditanamkan sejak anak masih berusia dini, sehingga mereka dapat menjadi komunitas awal pembentukan karakter yang ideal. Anak pada usia dini merupakan kunci emas, karena potensi mereka yang belum terkontaminasi oleh pengaruh negatif era sekarang. Hal tersebut menjadi peluang besar dalam menciptakan generasi yang ideal dan berkarakter positif.

 Jika melihat pendapat tersebut, maka dapat ditelaah secara mendalam bahwa pemberdayaan karakter pada anak usia dini, sangat penting dilakukan di era sekarang. Karena melihat tantangan zaman yang semakin beragam, hal tersebut menjadi faktor penting untuk menciptakan generasi baru yang lebih positif. Hal inilah yang menjadi argumen awal dalam penulisan ini, mengenai strategi pemberdayaan karakter anak usia dini dan Sanggar Merti menjadi media dalam menciptakan Pendidikan karakter yang berintegritas dengan tetap menggunakan kearifan lokal. 

Pendidikan Moral dengan Kearifan Lokal dalam Pembentukan Karakter yang Positif 

 Di era sekarang ini maraknya perilaku anak-anak yang menunjukkan ke hal yang negatif, menjadi bukti bahwa pendidikan moral bagi setiap anak semakin hilang. Misalnya saja, perilaku anak-anak yang tergolong tidak sopan dan mengarah ke perilaku negatif, bahkan sampai melukai teman sebayanya. Perilaku tersebut tergambar dari kebiasaan dan lingkungan tempat tinggal anak. Lingkungan dan keluarga menjadi faktor utama dalam mempengaruhi pola perilaku anak. Maka dari itu, perlu untuk memperbaiki sistem pendidikan moral yang sudah menjadi kebiasaan anak sekarang, dengan tetap melibatkan kearifan lokal yang ada. Dengan adanya Sanggar Merti, tentunya mampu memberikan kontribusi dalam membangun Pendidikan moral yang positif dan efektif dalam pemberdayaan anak usia dini. Dalam pemberdayaan ini, dilakukan strategi berupa menggunakan budaya lokal dalam media dan cara dalam pendekatan kepada anak usia dini. Hal tersebut guna untuk menghindari generasi masa depan yang minim moral dan berkarakter negatif. 

 Berdasarkan Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 menjelaskan bahwa standar nasional Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang berupa moral, termasuk nilai agama, fisik motoric, dan sosial-emosional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah RI ikut menyuarakan dan menekankan bahwa Pendidikan moral merupakan bagian penting dalam aspek perkembangan anak. Dengan adanya peraturan dari pemerintah tersebut pastinya bertujuan untuk kembali menekankan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam pembentukan karakter positif anak khususnya anak usia dini. Karena dengan menjalankan misi tersebut, maka akan menciptakan pencapaian perkembangan anak sesuai standarisasi Indonesia. 

 Sebagai warga Indonesia, pastinya sudah sepatutnya ikut untuk menciptakan generasi yang bijak dan berkarakter yang positif. Dalam menciptakan pembentukan karakter melalui media pemanfaatan budaya lokal, pastinya sangat perlu dilakukan guna untuk meningkatkan kesadaran mengenail Pendidikan moral bagi anak usia dini. Indonesia merupakan negara dengan budaya dan tradisi lokal yang sangat kental. Banyaknya budaya di Indonesia, tentunya menjadi kunci pendekatan bagi setiap individu dalam menciptakan karakter diri. Dalam Pendidikan moral berbasis kearifan lokal ini, diharapkan dapat mendorong indidvidu khususnya anak usia dini untuk menghargai dan membentuk karakter yang dinamis dan tetap menjaga budaya setempat. 

 Dalam pemberdayaan yang diterapkan di Sanggar Merti, setidaknya dapat membantu anak usia dini untuk menemukan bagaimana mengenal budaya lokal, dan mencoba untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya lokal yang dikenalkan pastinya dari budaya yang sederhana, seperti budaya kesopanan. Kesopanan menjadi materi dasar, sebagaimana bangsa Indonesia sendiri yang menjunjung tinggi norma kesopanan. Kegiatan sanggar merti yang mencoba untuk membentuk karakter anak usia dini seperti mengenal tari tradisional, serta kegiatan lain yang bertujuan untuk stimulus jiwa seni pada setiap anak. Dalam kegiatan sanggar mengajarkan bagaimana setiap anak harus mampu untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tugasnya, serta membantu individu untuk memahami dan menjaga kearifan lokal. 

 Dalam penjelasan diatas pastinya menekankan bagaimana budaya lokal menjadi media dan jembatan sebagai pembentukan karakter anak usia dini yang mulai termakan zaman. Kegiatan yang dilakukan di sanggar merti, setidaknya mampu untuk mengenalkan dan membina anak usia dini untuk mengerti tentang kearifan lokal. Karena kearifan lokal menjadi kekayaan bangsa Indonesia yang mampu digunakan sebagai sarana untuk menciptakan Pendidikan moral yang dimulai dari anak usia dini. Hal tersebut guna untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin berdampak pada pola pemikiran dan perilaku anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun