Mohon tunggu...
Atika Purwaningsih
Atika Purwaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Inovasi Olahan Daun Singkong menjadi Nori sebagai Usaha Meningkatkan Nilai Jual di Desa Wanurojo

22 Agustus 2024   10:08 Diperbarui: 22 Agustus 2024   10:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Dasidino PPG Prajab UST Yogyakarta (dokpri)

Daun singkong merupakan sumber hijauan dari tanaman singkong bernama latin manihot esculenta. Daun singkong memiliki ciri dengan tulang daun menjari yang potensial untuk pakan ternak dan olahan sayur setelah umbi singkong dipanen. Selain lezat, daun singkong juga banyak mengandung manfaat bagi kesehatan untuk nutrisi nabati bagi tubuh manusia, antara lain mengatasi diare, kandungan zat besi yang dapat mengurangi anemia, mengoptimalkan kekebalan tubuh, mengatasi radang sendi, menguatkan tulang, serta melancarkan pencernaan.

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta menggandeng tim pengerak PPK Desa Wanurojo untuk melaksanakan pelatihan inovasi olahan daun singkong menjadi nori yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari daun singkong itu sendiri sekaligus menjadi terobosan baru makanan berprotein.   Alasan memilih Desa Wanurojo sebagai tempat untuk membuat inovasi olahan daun singkong menjadi nori yaitu yang pertama, Desa Wanurojo merupakan salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang memiliki potensi sumber daya alam singkong terbanyak dari data Badan Pusat Statistik tahun 2023, dikarenakan lahan dan kondisi daerah yang berada di dataran tinggi yang tersedia, sehingga sebagian besar mayoritas warga desa Wanurojo bermata pencaharian sebagai petani umbi singkong. 


Pemanfaatan daun singkong di Desa Wanurojo hanya diolah menjadi sayur dan pakan ternak sehingga belum memiliki nilai jual. Oleh sebab itu, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 UST Yogyakarta kelompok A prodi PPG bidang studi PGSD membuat inovasi pengolahan daun singkong menjadi nori. Adapun untuk mendukung kelancaran acara tersebut, mahasiswa juga mengundang pemateri dari UMKM Kab. Purworejo yaitu Ibu Soeharti, S.E. dan Bapak Haris Aprianto Setiawan, S.P., Kepala Desa Wanurojo yakni Bapak Santosa juga turut hadir dalam acara tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Wanurojo yang berjumlah 20 orang.


Kelompok Dasidino PPG Prajab UST Yogyakarta (dokpri)
Kelompok Dasidino PPG Prajab UST Yogyakarta (dokpri)

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat nori dari daun singkong sangat mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Alat yang perlu disiapkan yaitu: blender, pisau, talenan, baskom, piring, panci, peniris, kompor, gas, teflon, mangkuk, gelas ukur, sendok, penjepit, dan sodet. Sedangkan bahan utama yang dibutuhkan yakni daun singkong. Selain daun singkong, bahan-bahan lain yang dibutuhkan yaitu: air, penyedap rasa, dan tepung terigu. 

Cara pembuatan nori dari daun singkong cukup mudah. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Kemudian pisahkan daun singkong dari tangkainya, lalu cuci hingga bersih. Panaskan air dan tunggu hingga mendidih, Jika air sudah mendidih, masukkan daun singkong yang telah dicuci bersih dan tunggu hingga layu. Angkat dan tiriskan daun singkong yang sudah matang, tunggu hingga dingin kemudian potong kecil-kecil. Siapkan 200gr daun singkong yang sudah dipotong kecil-kecil, air 300ml, dan 1 bungkus penyedap rasa lalu blender secara bersamaan hingga halus dan tidak terlalu berserat. Panaskan teflon di atas kompor dengan api yang sangat kecil, olesi teflon dengan adonan menggunakan kuas. Ulangi beberapa kali sampai membentuk lapisan-lapisan atau tidak terlalu tipis. Tunggu hingga adonan kering atau terkelupas dengan sendirinya dari teflon. Jika sudah terkelupas dari teflon semua artinya nori sudah matang dan siap dimakan.

Berdasarkan sambutan dari Bapak Lurah Desa Wanurojo, Bapak Santosa, diharapkan bahwa dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa dapat membantu memberikan ide bagi ibu-ibu PKK untuk menginovasikan olahan sumber daya daerah yaitu daun singkong menjadi olahan yang dapat bernilai jual lebih. Dengan begitu, penduduk bisa meningkatkan perekonomian keluarganya. Ibu-ibu PKK juga menyambut kegiatan sosialisasi dengan baik sehingga mereka antusias untuk ikut mencoba melaksanakan praktik dengan pendampingan dari mahasiswa. Beragam tanggapan disampaikan oleh ibu-ibu PKK selama proses praktik tersebut. Menurut Bu Jumirah, pengolahan daun singkong menjadi nori membutuhkan kesabaran dan waktu luang. Hal ini karena pelaksanaan praktik pengolesan adonan ke teflon dan proses menunggu menuju matang membutuhkan waktu yang cukup lama karena menggunakan api kecil. Akan tetapi, jika didasarkan pada rasa, semua ibu-ibu setuju jika produk kami enak dan memiliki tekstur hampir sama dengan nori yang dijual di pasaran. 

Melihat dari tingkat antusiasme peserta sosialisasi menunjukkan bahwa ibu-ibu PKK memiliki keinginan dan rasa penasaran terhadap olahan yang telah dipaparkan oleh para mahasiswa. Selain kegiatan sosialisasi kami juga mengadakan sesi tanya jawab, games serta pembagian doorprize sebagai bentuk apresiasi kepada Ibu-Ibu yang telah menyempatkan waktunya dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dengandi adakannya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan kreativitas serta menambah inovasi serta nilai ekonomi bagi warga Desa Wanurojo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo untuk lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun